Iperindo: Industri Galangan Kapal Masih Tergantung Komponen Impor

Bisnis.com,18 Mei 2016, 15:50 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Dirjen IUBTT Kemenperin Budi Darmadi didampingi Direktur Industri Maritim, Kedirgantaraan, dan Alat Pertahanan Hasbi Assiddiq Syamsuddin memberikan keterangan kepada wartawan seusai acara Launching Kapal Ferry Ro-Ro 5.000 GT KMP LEGUNDI Lintas Merak-Bakauheni pesanan Kementerian Perhubungan di galangan kapal PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, 12 Agustus 2014. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia optimistis dengan terbukanya peluang industri komponen di dalam negeri untuk galangan kapal maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru yang otomatis menyerap tenaga kerja.
 
Wakil Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Nyoman Sudiana menyatakan industri padat karya akan semakin berkembang bila pemerintah serius membangun industri komponen di dalam negeri untuk membantu pengusaha galangan kapal.
 
“Langkah awal yang bisa dilakukan adalah melakukan assembling dari dalam negeri sehingga menambah jumlah tenaga kerja yang terlibat, kedua juga, skill atau pengetahuan mereka. Selama ini industri komponen itu belum tumbuh makanya kita tergantung pada komponen impor,” ungkap Nyoman di PRJ Kemayoran, Rabu (18/5/2016).
 
Nyoman menyarankan pemerintah agar secara bertahap perusahaan komponen asing mau bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal lokal untuk melakukan assembling.

Menurut Nyoman, dengan adanya pekerjaan pembangunan kapal dalam negeri yang dicanangkan pemerintah membuat Nyoman mengakui sejumlah pengusaha kewalahan untuk menyelesaikannya.

Nyoman menyebut dalam pembahasan sebelumnya dengan Kementerian Perindustrian memang ada temuan bahwa membangun kapal dengan komponen dalam negeri menguras biaya yang lebih mahal ketimbang memakai komponen impor.

Nyoman menuturkan untuk menuntaskan masalah ini, pemerintah sudah menugaskan tim peneliti dari Universitas Indonesia untuk menyelidiki penyebab mahalnya industri komponen dalam negeri. 
 
“Jadi sedang ditelusuri mengapa bisa mahal, dari segi perizinan juga ditelusuri saat ini,” terang Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini