Kredit Bermasalah Perbankan Banten Naik Jadi 2,34%

Bisnis.com,18 Mei 2016, 16:26 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Ilustrasi/Skalanews

Bisnis.com, TANGERANG--Rasio kredit bermasalah perbankan di Provinsi Banten pada kuartal I/2016 tercatat meningkat menjadi 2,34% dari kuartal yang sama tahun lalu yakni 2,13% yoy.

Kenaikan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tersebut lebih banyak dipicu oleh pertumbuhan NPL korporasi yang menguasai komponen NPL perbankan hingga lebih dari 50%.

“Tingkat NPL untuk rumah tangga relatif kecil yakni 1,39%, sedangkan kredit korporasi naik menjadi 2,64%. Kedua komponen itu sama-sama mengalami kenaikan dari triwulan IV/2015,” kata Manajer Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia Provinsi Banten Jenidar Oseva kepada Bisnis, Rabu (18/5).

Kendati mengalami kenaikan dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, Jenidar mengungkapkan tingkat NPL perbankan di Banten masih di batas aman karena berada di bawah ambang maksimal yakni 5%.

Sejak kuartal I/2012, tingkat NPL kuartal awal tahun ini merupakan rasio tertinggi. Adapun, rasio NPL perbankan Banten mulai menembus angka di atas 1% pada kuartal I/2015 sebesar 2,31%, sebelumnya rasio NPL masih berkisar 1%.

Kenaikan NPL kali ini diikuti dengan tren perlambatan penyaluran kredit perbankan di Banten menjadi Rp238,79 triliun, atau tumbuh 13,71% pada kuartal I/2016 (yoy).

Mengutip data Kajian Ekonomi Regional, penyaluran kredit sempat melesat 23% pada kuartal I/2014 dan terus melambat menjadi 13,26% pada kuartal I/2015, dan tumbuh tipis 13,71% pada kuartal I/2016.

Adapun, komponen kredit modal kerja masih mendominasi kinerja pembiayaan perbankan Banten senilai Rp99,76 triliun, atau naik 13% dibandingkan realisasi kuartal yang sama tahun lalu Rp88,27 triliun.

Kredit konsumsi menempati peringkat kedua sebagai pembiayaan terbesar dalam komponen pembiayaan senilai Rp72,94 triliun dan kredit investasi Rp66,1 triliun. Kedua komponen tersebut mengalami pertumbuhan masing-masing 14% dan 14,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perlambatan kredit tersebut dilatarbelakangi oleh situasi perlambatan ekonomi di Banten menjadi 4,92% atau lebih rendah dari realisasi pertumbuhan kuartal I/2015 yakni 5,51%. Salah satunya akibat penurunan industri dan kontruksi pada kuartal kali ini.

Pada tahun ini, BI Banten masih optimistis dengan prediksi pertumbuhan kredit sebelumnya di kisaran 12%-14% pada tahun ini. Prediksi itu dilatarbelakangi oleh era pelonggaran moneter dan perbaikan ekonomi regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini