TSC 2016 PSM vs Barito: Mundari Khawatirkan Pergantian Pelatih Juku Eja

Bisnis.com,20 Mei 2016, 19:50 WIB
Penulis: Newswire
PSM Makassar/Antara-Sahrul M. Tikupadang

Bisnis.com, MAKASSAR - Pelatih Barito Putera Mundari Karya justru takut dengan pergantian pelatih yang dilakukan manajemen PSM Makassar menjelang pertandingan menghadapi tim Juku Eja di Stadion Gelora Andi Mattalatta Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (21/5/2016).

Mundari mengatakan 99 persen keputusan pergantian pelatih pada laga selanjutnya itu justru memberi efek positif yakni kemenangan bagi tim tersebut.

"Inilah yang saya takutkan dengan kondisi (pergantian pelatih) yang terjadi di PSM saat ini," ungkapnya di Makassar pada Jumat (20/5/2016) menjelang laga lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) atau Indonesia Soccer Championship (ISC) Seri A itu.

Dia menjelaskan memang ada dua kemungkinan yang bisa terjadi ketika tim itu melakukan pergantian pelatih khususnya saat menjelang pertandingan.

Pertama, memberi efek positif karena akan membuat para pemain termotivasi untuk membuktikan dirinya kepada pelatih yang baru. Kalau itu yang terjadi, tentu hasilnya akan juga semakin maksimal.

Kemungkinan kedua, membuat pelatih bersangkutan sulit meracik strategi yang lebih maksimal karena tidak memiliki waktu yang memadai atau belum tahu kondisi atau karekter permainan setiap pemain.

Namun demikian, kata dia, untuk PSM yang mana telah menunjuk pelatih Budiardjo Thalib mengisi posisi Luciano Leandro yang telah dipecat, tentu berbeda karena Budiardjo sendiri merupakan asisten yang kemudian diangkat sebagai pelatih.

Artinya, secara permainan atau karakter sudah diketahui sehingga inilah yang membuat Mundari khawatir dengan adanya pergantian pelatih di PSM. "Inilah yang memberi kekhawatiran bagi kami. Namun kami datang ke Makassar tetap ingin meraih poin, sehingga akan tetap menampilkan permainan terbaik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini