Megawati: Sejarah Bukan Barang Rongsokan

Bisnis.com,25 Mei 2016, 15:48 WIB
Penulis: Newswire
Ketum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) menyanyikan lagu Indonesia Raya saat mengikuti prosesi Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa (Dr.H.C) Bidang Politik dan Pemerintahan di Kampus Unpad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5/2016)./Antra-Fahrul Jayadiputra

Kabar24.com, JAKARTA  - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri meminta agar sejarah tidak dianggap sebagai bahan rongsokan.

Hal itu disampaikan Megawati sebagai pesan untuk kaum muda, saat ia menyampaikan orasi imiahnya pada rangkaian acara pemberian gelar doktor kehormatan bidan politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran, Bandung.

"Saya meyakini akan lahir generasi muda baru pada 2019 termasuk di ranah politik," kata Megawati Soekarnoputri, di Universitas Pajajaran Bandung, Rabu (25/5/2016).

Hadir pada prosesi penganugerahan gelar Dr HC kepada Megawati Soekarnoputri tersebut, antara lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri (Mufidah), mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Boediono, pimpinan lembaga tinggi negara, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, tokoh nasional, serta jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan.

Prosesi penganugerahan gelar Dr HC dalam sidang terbuka dipimpin oleh Tim Promotor yakni, Prof Dr H Obsatar Sinaga, SH, MSi, Prof H Oekan Soekotjo Abdoellah, MA PhD, serta Dr Arry Bainus, MA.

Menurut Megawati, jika generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa adalah generasi muda yang a-historis, maka bagaimana masa depan bangsa dan negara.

"Bagi saya, sejarah adalah harta karun yang begitu berharga," katanya.

Megawati menegaskan, menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh bangsa Indonesia untuk terus melakukan penggalian kebenaran sejarah bangsa ini.

Mempelajari sejarah, kata dia, bukan berarti sekadar mengingat peristiwa atau periodesasi dalam sejarah.

"Mempelajari sejarah adalah memahami tentang pemikiran, nilai, keyakinan, dan keseluruhan dialektika yang terjadi di setiap peristiwa penting di masa lalu, atas dasar kebenaran sejarah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini