Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.berupaya menggenjot sistem pembayaran via internet demi mengejar pertumbuhan fee based income. Pasalnya baru 20% nasabah bank pelat merah ini yang memanfaatkannya.
Direktur Consumer BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan saat ini BRI masih kesulitan meningkatkan pertumbuhan transaksi elektronik dari nasabah. Pasalnya, sebagian besar nasabah BRI ada pada segmen masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Dari 56 juta nasabah kita, baru 11 juta yang manfaatkan e-banking dan mobile banking," katanya usai menandatangani kerjasama layanan perbankan dengan Air Asia di Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (27/5/2016).
Pada triwulan I 2016 total transaksi pembayaran di BRI telah mencapai Rp2 triliun. Ditargetkan, hingga akhir tahun dapat meningkat hingga menembus double digit atau di atas Rp10 triliun secara keseluruhan.
Untuk mengejar target tersebut BRI gencar melakukan kerjasama. Salah satunya dengan maskapai asal Malaysia, AirAsia. BRI dan AirAsia menjalin kerja sama sistem pembayaran dan fasilitas perbankan lainnya.
Hingga triwulan I 2016, BRI sudah memiliki 10.612 jaringan kerja konvensional yang terdiri dari 8.539 jaringan mikro, 983 kantor kas, 603 kantor cabang pembantu, 467 kantor cabang serta 19 kantor wilayah yang terhubung secara real time online.
Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e-channel didominasi oleh EDC sebesar 56.554 unit menjadi 187.758 unit. ATM bertambah 2.000 unit menjadi 22,792 unit serta Cash Deposit Machine bertambah 500 unit menjadi 892 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel