SPAM Bandung Raya Masih Terkendala Lahan

Bisnis.com,31 Mei 2016, 15:49 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana, Wisnu Wage, Hedi Ardhia

Kabar24.com, BANDUNG--Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Bandung Raya masih terganjal masalah klasik, yakni proses pembebasan lahan dan kekurangan anggaran.

Direktur Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung Rachmawati Rachman mengatakan saat ini jalur distribusi utama SPAM Bandung Raya mengalami permasalahan.

Dia menjelaskan, jalur SPAM di Kabupaten Bandung masih terkendala dengan demonstrasi masyarakat yang meminta ganti rugi dua kali lipat dari anggaran yang ditawarkan.

Kendati demikian, pihaknya menargetkan jalur distribusi SPAM Bandung Raya ke Kota Bandung bisa teraliri pada akhir tahun ini, yang didukung political will dari pemerintah pusat untuk menambah anggaran ganti rugi di APBN-P.

"Aliran air dari SPAM Bandung Raya yang bersumber dari mata air Cikalong mencapai 200 liter/detik," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (31/5).

Rachmawati menambahkan, pengairan air dari SPAM Bandung Raya akan didahulukan untuk wilayah Kabupaten Bandung, terutama untuk kebutuhan PON pada September mendatang.

"Jadi untuk Kabupaten Bandung harus mengalir Agustus, selanjutnya Kota Bandung Desember," ujarnya.

Selain itu, pihaknya berencana memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Bandung bagian timur yang saat ini masih belum terealisasi.

Menurutnya, kebutuhan air baku di Bandung bagian timur agak sulit direalisasikan akibat pasokan dari mata air kurang mencukupi kebutuhan.

Sebagai alternatif, pihaknya akan mengandalkan reservoir raksasa yang akan dibangun Pemkot Bandung di kawasan Gedebage. "SPAM ke timur mudah-mudahan ide untuk reservoir raksasa bisa secepatnya terealisasi," tegasnya.

Adapun soal kebocoran pipa air ke masyarakat masih terus terjadi terutama akibat banyaknya proyek seperti betonisasi yang menyebabkan pipa bocor.

Pada perkembangan terpisah, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung menargetkan paling lambat 2018 bisa naik kelas menjadi tipe E atau terbaik dari saat ini tipe D.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtaraharja Kabupaten Bandung Rudi Kusmayadi mengatakan sejauh ini secara nasional baru ada 12 PDAM yang termasuk tipe E.

"Dari 12 PDAM itu masih didominasi PDAM Ibu Kota Provinsi. Kami punya mimpi untuk migrasi ke tipe E, paling lama akhir 2018 dengan target pelanggan 142.000 sambungan," kata Rudi.

Menurutnya, peluang untuk naik kelas terbuka lebar karena pihaknya tengah menggarap Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari mata air Gambung di Kecamatan Pasirjambu dan Kertasari.

Dari penambahan dua sumber mata air baku tersebut, khusus untuk Gambung diproyeksikan akan menyuplai air ke Kota Cimahi dan yang di Kertasari suplai bersama dengan Kota Bandung.

"Jadi kami tidak bisa senang sendiri, karena harus memikirkan pula pelanggan di dua wilayah itu," ungkapnya.

Direktur Utama PT Tirta Jabar Emryas Imsak Soeleiman mengatakan saat ini sisa fisik pipanisasi untuk sistem Selatan sudah mencapai 80%. Pihaknya berharap fisik yang tengah digarap Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar tersebut bisa tuntas agar pengelolaan bisa dilakukan. “Operasional diharapkan akhir tahun ini,” katanya.

Setelah rampung maka pihaknya akan segera menyalurkan air baku pada PDAM Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Namun target ini tetap tergantung pada penyelesaian pipa jaringan induk, meski tahun lalu sempat terganjal urusan desain pipanisasi. “Kami tidak tahu urusan fisik, yang jelas nantinya akan serah terima pada Tirta Jabar,” ujarnya.

Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Bambang Riyanto mengatakan saat ini proyek tersebut sudah kembali berjalan. Namun, SPAMsistem Selatan ini menghadapi persoalan krusial terkait debit air bendungan Cibatarua dan Santosa.“Dalam rencana 1.400 liter/detik, sekarang baru tercapai 350 liter/detik,” katanya.

Menurutnya angka ini masih jauh dan belum mencapai kapasitas pipa yang saat ini sudah dibangun untuk kapasitas 700 liter/detik. Kondisi ini dinilai harus segera dicarikan jalan keluar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) CItarum dalam waktu cepat. “Jauh sekali , PR-nya ada di BBWS,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini