BPTJ Tekankan Pelayanan Lebaran

Bisnis.com,03 Jun 2016, 01:30 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera antre masuk kapal feri di Dermaga 3 PelaKendaraan pribadi padati Pelabuhan Merak/Antara-sep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek pengelola terminal tipe A untuk meningkatkan pelayanan terminal penumpang saat periode mudik Lebaran 2016.

Dalam rangka mendorong program ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menandatangani komitmen bersama dengan 13 Kepala Terminal di Jabodetabek beserta UPT Terminal DKI Jakarta.

Elly A. Sinaga, Kepala BPTJ, mengungkapkan point kesepakatan tersebut mencakup unsur kesiapan pengemudi, kendaraan , fasilitas pelayanan terminal kepada penumpang dan awak kendaraan sesuai dengan Standar Pelayanan Penyelenggaraan Terminal yang tertuang dalam PM 40 Tahun 2015.

“Tanggung jawab pengelola terminal bukan hanya di terminal tapi ada di daerah pengawasan di luar terminal,” ujarnya, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Dalam rangka pemenuhan standar ini, dia meminta agar terminal menyediakan area bagi pendaftaran atau register setiap supir bus dengan menyertakan SIM dan KTP.

Hal ini dimaksudkan untuk menghapus praktik supir tembak yang sering terjadi. Selain itu, BPTJ meminta adanya ruangan sederhana untuk supir beristirahat.

BPTJ mendesak operator bus dan terminal mengatur waktu istirahat supir bus yakni 4 jam setelah bekerja selama 8 jam.

Dalam operasi angkutan lebaran khusus penumpang, BPTJ akan melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) atas seluruh bus antar kota dan propinsi.

“Sesuai permintaan Pak Menteri, kali ini tidak ada random sampling. Semuanya harus dicek,” katanya.

Dengan demikian, BPTJ dan Ditjen Perhubungan Darat 46.900 unit bus. Ramp check ini akan dimulai pada 6 Mei 2016.

Khusus bagi perbaikan terminal, Elly meminta terminal menyediakan jadwal sebagai informasi kepada penumpang termasuk penumpang difabel. Berdasarkan peninjauan lapangan, dia mengakui sarana dan fasilitas terminal masih kurang, sehingga dia meminta toilet harus bersih, ketersediaan fasilitas ibu menyusui, dan ruang kesehatan.

Fasilitas lainnya, BPTJ meminta pengelola terminal untuk memasang pengeras suara guna memberikan informasi kapan bus harus berangkat. Untuk kelancaran, Elly menghimbau penumpang untuk datang tepat waktu dengan merencanakan dengan baik jam keberangkatannya ke terminal.

Kepada kepala terminal, BPTJ berpesan untuk mengaddakan penertiban loket di terminal agar tidak semrawut. “[Sehingga] Kita akan dorong terus penerapan e-ticketing oleh PO Bus,” tegasnya.

Persiapan Laut

Guna memantapkan koordinasi antar instansi terkait dan penyedia jasa maupun asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan laut lebaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Rapat Koordinasi Siaga Kesiapan Angkutan Laut Lebaran tahun 2016 (1437 H), Kamis (2/6/206).

Rapat Koordinasi ini dipimpin Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ir. Adolf R. Tambunan dan dihadiri perwakilan dari BMKG, BASARNAS, TNI AL, para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan, pejabat terkait di lingkungan Ditjen Hubla, para Kepala UPT Direktorat Jenderal Perhubungan serta seluruh stakeholders di bidang pelayaran.

Adolf mengatakan bahwa prediksi jumlah penumpang yang menggunakan jasa armada laut pada masa angkutan lebaran tahun 2016 (1437H) diperkirakan sebanyak 1.607.053 orang atau mengalami peningkatan jumlah penumpang sebanyak  48.807 orang atau 3 % dibanding realisasi jumlah penumpang tahun 2015 sebanyak 1.560.246 orang. 

“Hal ini dipengaruhi  oleh jumlah hari libur pada Lebaran Tahun 2016  lebih panjang yaitu 9 hari serta bersamaan dengan libur akhir semester anak sekolah, disamping  adanya penambahan 1 kapal penumpang milik PT. Pelni dan 10 trayek kapal perintis,” ujarnya.

Dalam rapat ini diputuskan penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran tahun 2016 (1437 H), dilaksanakan mulai H-18 (18 Juni 2016) sampai dengan H+17 (24 Juli 2016).
 
Bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan laut lebaran ini akan dilakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Lebaran 2016  (1437 H).

Menurutnya, posko ini merupakan bagian dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan.

Dengan adanya posko angkutan laut lebaran ini ,maka seluruh tugas yang terkait dengan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut pada lebaran tahun 2016 (1437 H) secara langsung di bawah koordinasi posko tersebut.

Selain itu, juga dilakukan  pemantuan pada 52 pelabuhan yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang.
 
“Serta,   Kementerian melakukan uji petik terhadap pemenuhan standar keselamatan pelayaran pada pelabuhan-pelabuhan yang banyak menangani kapal penumpang.

Dari 52 pelabuhan yang dipantau tersebut, diperkirakan terdapat 9 pelabuhan terpadat yang akan dilalui para pemudik yaitu pelabuhan Sei Pakning, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Batu, Tanjung Uban, Tanjung Pinang, Tanjung Perak, Tarakan, Makassar dan Ternate.

Melalui upaya-upaya tersebut di atas, pemerintah berharap masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman dan nyaman serta dapat mengurangi kepadatan dan kecelakaan yang terjadi pada masa angkutan lebaran tahun ini.

14 Terminal Angkutan Lebaran

1. Terminal Pulo Gebang
2. Terninal Tanjung Priok
3. Terminal Muara Angke
4. Terminal Bekasi
5. Terminal Baranangsiang
6. Terminal Kampung Rambutan
7. Terminal Pasar Minggu
8. Terminal Pulo Gadung
9. Terminal Rawamangun
10. Terminal Pinang Ranti
11. Terminal Grogol
12. Terminal Kalideres
13. Terminal Tanah Merdeka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini