BURSA EROPA: Stoxx Europe Menguat 0,3%, Terdorong Penguatan Sektor Tambang

Bisnis.com,07 Jun 2016, 04:00 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Eropa. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup rebound pada perdagangan Senin (6/6/2016) menyusul penguatan saham energi dan bahan baku, dan lonjakan di bursa Inggris Raya.

Indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,3% ke level 342.41 pada penutupan perdagangan. Indeks FTSE 100 Inggris Raya naik paling signifikan di antara bursa di Eropa Barat sebesar 1%, menyusul menguatnya sektor tambang dan melemahnya pound setelah jajak pendapat menunjukkan warga Inggris lebih memilih keluar dari Uni Eropa, tiga minggu sebelum referendum dimulai.

Michael Woischneck dari Lampe Asset Management mengatakan bursa terkerek oleh menguatnya harga minyak dan komoditas, tetapi masih dalam area fluktuatif menjelang referendum Brexit.

“Investor memperkirakan tidak aka nada kenaikan suku bunga (AS) setelah laporan data tenaga kerja Jumat lalu, dan hal tersebut sangat baik karena kita tidak bisa melupakan tren jangka panjang,” katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.

Indeks melemah pekan lalu di tengah kambalinya kekhawatiran tentang pertumbuhan global, dan karena investor mempertimbangkan implikasi dari data pekerjaan AS yang mengecewakan.

Federal Reserve akan mengumumkan tingkat suku bunga berikutnya pada 15 Juni. Probabilitas kenaikan suku bunga turun menjadi hanya 4% dari 22% sebelum rilis data ketenagakerjaan pada hari Jumat, sedangkan probabilitas pada bulan Juli mencapai 27%.

Sektor tambang membukukan kinerja terbaik di antara 19 sektor industri pada indeks Stoxx 600, didorong oleh Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, karena harga komoditas melonjak.

Sementara itu, saham BP Plc menguat 2,8%, karena harga minyak mentah naik setelah Abu Dhabi memperkirakan harga bisa naik hingga US$60 per barel. Air France-KLM Group melemah 5,4% karena Barclays Plc memangkas target harga pada emiten maskapai tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini