Harga Gula Capai Level Tertinggi Baru

Bisnis.com,08 Jun 2016, 18:51 WIB
Penulis: Hafiyyan
Gula/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gula mencapai level tertinggi sejak September 2014 akibat terganggunya produksi dan pengolahan di Brasil sebagai produsen terbesar di dunia.

Pada perdagangan Rabu (8/6/2016) pukul 18:32 WIB harga gula kontrak Oktober 2016 naik 0,20 poin atau 1,05% menuju level US$19,32 per poin. Angka tersebut menjadi level tertinggi baru pada tahun ini dan menunjukkan peningkatan 33,63% sepanjang 2016.

Jeremy Austin, General Manager Trader Sucden Co Brasil, mengatakan hujan lebat yang melanda Brasil menganggu kegiatan industri pengolahan dan menunda pengiriman ekspor. Panen tebu di wilayah tengah dan selatan pun berkurang dalam 10 hari terakhir.

Selain di Brasil, kekeringan yang melanda India dan Thailand, sebagai produsen kedua serta ketiga terbesar di dunia, turut menghambat pertumbuhan produksi.

"Harga gula pun berhasil meroket lebih dari 33% dari Februari hingga Mei 2016," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/6/2016).

Terry Roggensack, Analyst Hartfield Trading Partners, dalam publikasi risetnya, Selasa (7/6/2016) menyampaikan secara fundamental harga melonjak akibat hujan lebat dalam tujuh hari berturut-turut di Brasil, terutama di area tengah dan selatan. Di India, proyeksi produksi pun bakal menurun.

Pada musim 2016-2017, output India hanya diperkirakan hanya mencapai 20 juta ton, dari estimasi awal tahun sebesar 23 juta ton. Akibatnya, prediksi pasar gula 2016 bakal mengalami defisit sekitar 7 juta ton.

Perusahaan riset di Jerman F.O. Licht memperkirakan defisit gula global pada musim 2016-2017 mencapai 4,9 juta ton. Angka tersebut turun dari musim sebelumnya sekitar 8 juta ton.

Dari sisi teknikal, harga yang sudah sangat tinggi membuat investor tergiur melakukan aksi beli. Oleh karena itu, Terry berpendapat level support dalam jangka pendek untuk gula kontrak Oktober 2016 ialah US$18,35 dan US$18,04, dengan level resistance sekitar US$19,18-US$19,56.

"Bila anjlok lebih dalam, maka harga bisa menuju posisi US$17,36 dalam waktu dekat," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini