Rasio Kredit Macet di Perbankan Sulawesi Utara Melambung

Bisnis.com,09 Jun 2016, 20:32 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, MANADO - Nasabah perbankan di Sulawesi Utara dianggap konsumtif seiring dengan tingginya rasio kredit macet.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs mengatakan tingginya nonperforming loan (NPL) di Sulawesi Utara memperlihatkan masyarkat Sulut yang konsumtif.

Menurutnya, tingginya NPL sektor perdagangan besar yang tercatat 4,85% diposisi April 2016, perlu diwaspadai. “Dari sektor itu yang naik KPR dan juga multiguna, sementara kredit kendaraan bermotor turun,” tuturnya, Kamis (9/6/2016).

Budaya konsumtif dapat dilihat dari rasio pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 7,41% pada posisi April (yoy), sementara penyaluran kreditnya bertumbuh 13,09% (yoy).

Struktur DPK dikuasi oleh tabungan sebesar 43,61%, diikuti deposito (33,77%) serta giro (22,62%). Sementara itu, jenis penggunaan kredit tersebar ke konsumsi sebesar 59.82%, modal kerja (25,81%), serta investasi (14,37%).

Peter mengatakan dari data yang ada menunjukkan budaya menabung di Sulut tidak tinggi. Tidak hanya itu, masih banyak juga perbankan yang masih mengandalkan kredit konsumtif sebagai andalan dalam penyaluran kredit.

Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Elyanus Pongsoda mengatakan dengan NPL naik maka kinerja lain, seperti ROA akan turun dan akan berdampak pula pada turunnya laba.
“Maka memang harus diteliti betul, apa saja penyebabnya,” katanya.

Sepanjang kuartal I/2016 rasio NPL Sulut berada pada 3,62% atau meningkat dari kinerja periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,39% 

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Sulutgo Johannis Ch Salibana mengatakan rasio NPL tercatat 0,57% pada posisi April, atau jauh lebih rendah dari rerata industri di Sulut. “Kami jauh lebih rendah, sekarang fokusnya bagaimana share dari kredit produktif untuk terus ditingkatkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini