Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Victoria International Tbk. menambah investasi guna meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI). Ditargetkan dalam tiga sampai lima tahun ke depan pertumbuhan FBI mencapai 30%.
Direktur Operasional dan Sistem Bank Victoria Rusli mengatakan pihaknya mengucurkan dana sebesar Rp20 miliar untuk pengembangan digital banking. Diharapkan dengan pemanfaatan digital banking, FBI bank bisa meningkat.
"Fee based income kami memang belum signifikan saat ini. Oleh karena itu kami berinvestasi di digital banking untuk meningkatkan fee based," ujarnya usai peluncuran layanan internet dan mobile banking Bank Victoria di Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Rusli menambahkan, dalam beberapa tahun ke depan pendapatan berbasis komisi akan menjadi penopang utama pendapatan bank. Pasalnya, seiring dengan penurunan suku bunga maka pendapatan dari kredit tidak bisa lagi diandalkan.
Associate Director Operation & System Bank Victoria Muhammad Rakhmadhani menjelaskan bila berinvestasi di digital banking lebih hemat ketimbang menambah jaringan ATM. Hanya saja yang menjadi perhatian adalah pengembangan fitur dan keamanan.
Untuk menarik minat nasabah menggunakan layanan digital, Bank Victoria akan menggratiskan biaya transaksi sampai bulan November 2016.
Rakhmadhani menargetkan sampai akhir tahun ini sebanyak 10% nasabah mereka sudah teregistrasi di layanan digital. Total nasabah Bank Victoria saat ini sebanyak 60.000 orang.
"Untuk 2017 kami targetkan seperempat transaksi sudah menggunakan digital banking," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel