Wah, Negara Sekecil Singapura Ingin Tumpuk 800 Juta Galon Air/Hari

Bisnis.com,14 Jun 2016, 12:04 WIB
Penulis: Juli Etha Ramaida Manalu
Patung Merlion, Singapura

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil mencapai kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan air, Singapura saat ini berusaha memperbesar kapasitasnya guna memenuhi prediksi meningkatnya permintaan air di negara tersebut dalam 45 tahun ke depan.

Singapura memiliki kontrak dengan Malaysia untuk memenuhi lebih dari separuh kebutuhan air harian di negara tersebut yang mencapai 400 juta hingga 420 juta galon.

Namun, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli menyebutkan negara tersebut saat ini sudah mampu untuk memenuhi permintaan air bahkan ketika Malaysia dilanda kekeringan yang mengurangi pasokan air di negara tersebut.

Perluasan daerah resapan air, daur ulang, dan desalinasi membantu negara berlambang singa tersebut mengatasi kekurangan akibat menurunnya pasokan dari negara tetangganya, Malaysia. Bahkan, Masagos mengatakan Singapura perlu memperluas daerah resapan air, waduk, dan pabrik pengolahan air agar bisa memasok 800 juta galon air per hari pada 2061 ketika perjanjian pembelian 250 juta galon air per hari dari Malaysia berakhir.

 “Karena kami memiliki kapasaitas yang cukup, kami bisa memitigasi kekurangan yang ada,” kata Masagos seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/6/2016).

Singapura berencana untuk menyelesaikan NEWater plant kelima, yang mendaur ulang air bekas, pada akhir tahun ini. Proses ini akan menghasilkan 50 juta galon air per hari. Singapura juga membangun desalinasi air ketiganya yang rencananya akan selesai pada 2017 sementara pabrik keempat akan selesar pada akhir 2019.

Kebutuhan akan teknologi pengolahan air yang lebih baik memicu inovasi di Singapura yang memiliki sekitar 180 perusahaan air dan 26 pusat penelitian swasta. Negara tersebut akan mengadakan Singapore International Water Week pada Juli.

Masagos mengatakan beberapa perusahaan tersebut sedang mengerjakan prototype sistem yang mamapu memangkas energi yang dibutuhkan untuk pabrik desalinasi hingga setengah atau lebih dari yang digunakan saat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini