BI Rate Diprediksi Tetap, GWM Berpotensi Turun

Bisnis.com,16 Jun 2016, 08:13 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, Jakarta - Bank Indonesia diprediksi masih mempertahankan suku bunga acuannya pada level 6,75% seiring masih konsistennya angka tersebut dalam menjaga kestabilan harga dan stabilitas rupiah.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada pekan pertama Juni 2016, rupiah sempat terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 0,74% dibanding pekan sebelumnya. Sementara itu, pekan keduanya mengalami apresiasi 2,6% terhadap pekan terakhir Mei. Namun, secara keseluruhan nilai tukar eceran rupiah per Mei 2016 terhadap dolar AS melemah 3,14%.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan BI akan mencermati perkembangan referendum keluarnya Inggris dari Britania Raya yang akan digelar 23 Juni 2016 berpotensi untuk mempengarungi pasar keuangan Indonesia dan nilai tukar rupiah.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang terselenggara dengan posisi The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya.

“Tapi pelaku pasar menantikan outlook terbaru dari indikator makro Amerika Serikat yang mempengaruhi arah kebijakan suku bunga AS,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Sementara itu, meskipun adanya potensi peningkatan inflasi di bulan Ramadan dan Idul Fitri, ruang yang paling memungkinkan BI untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih ke pemangkasan giro wajib minimum.

Menurutnya, BI akan memangkas giro wajib minimum primer untuk meningkatkan likuiditas perbankan yang cenderung menurun. Pertumbuhan dana pihak ketiga juga lebih rendah daripada pertumbuhan kredit.

“Disamping itu, relaksasi kebijakan makro prudential juga masih akan disiapkan BI dan akan segera dirilis untuk mendorong permintaan kredit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini