BPS: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Naik

Bisnis.com,16 Jun 2016, 02:03 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) meningkat pada tahun 2015 bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Kepala BPS Suryamin, dalam pemaparannya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/6/2016), IPM Indonesia pada 2015 mencapai 69,55%, meningkat 0,65 poin di tahun sebelumnya yang sebesar 68,9%. "Ini lebih tinggi dari target yang tercantum dalam APBN 2015 yaitu 69,4 poin," ujar Suryamin.

IPM dibentuk atas tiga komponen yaitu umur panjang dan hidup sehat (digambarkan oleh Angka harapan hidup saat lahir/AHH), pengetahuan (diukur melalui rata-rata lama sekolah/RLS dan harapan lama sekolah/HLS) serta standar hidup layak (dari pengeluaran perkapita).

Pada tahun 2015, AHH penduduk Indonesia meningkat 0,19 tahun yang artinya, kata Suryamin, bayi Indonesia yang baru lahir memiliki harapan hidup hingga 70,78 tahun.

Data ini menunjukkan harapan hidup manusia Indonesia terus bertambah, setidaknya sejak tahun 2010, di mana ketika itu umur maksimal orang Indonesia rata-rata 69,81 tahun.

Sementara RLS pada tahun 2015 meningkat 0,11 tahun dari tahun sebelumnya, menjadi 7,84 tahun, untuk penduduk usia 25 tahun ke atas. Pengeluaran perkapita Indonesia pada tahun 2015 mencapai Rp10,15 juta, meningkat Rp247.000 dari tahun 2014.

Adapun kecepatan pertumbuhan IPM tertinggi pada tahun 2014--2015 adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai 1,37%, Jawa Timur 1,19% dan Sulawesi Barat 1,16%. Laju pertumbuhan IPM 2014--2015 terendah adalah kalimantan Timur dengan nilai 0,47%, Maluku 0,46% dan Kalimantan Utara 0,17%.

Pada tahun 2015, IPM dengan katgori tinggi (rentang indeks 70--80) berada di delapan provinsi yaitu Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara.

Provinsi Papua adalah wilayah Indonesia dengan IPM berkategori rendah (< 60). Namun ada provinsi dengan IPM sangat tertinggi (> 80).

Kesenjangan IPM terbesar pada tahun 2015 juga berada di Provinsi Papua, di mana IPM terendah terdapat di Kabupaten Nduga dengan 25,47 dan tertinggi di Kpta Jayapura dengan IPM 78,05.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini