Pasar Induk Beras Cipinang Tutup Sepekan Sebelum Lebaran

Bisnis.com,20 Jun 2016, 02:55 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Ilustrasi: Pedagang menyortir beras sebelum didistribusikan di Pasar Induk Cipinang Jakarta. /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Food Station Tjipinang Jaya, selaku badan usaha milik daerah (BUMN) DKI Jakarta yang bergerak di bidang pangan, akan mengistirahatkan kegiatannya di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), pada sepekan sebelum Lebaran.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetio Adi mengatakan pengistirahatan tersebut dilakukan lantaran para pedagang dan pekerja bongkar muat akan mudik merayakan Idulfitri di kampung halaman masing-masing.

"Biasanya seminggu sebelum lebaran kegiatan di PIBC akan istirahat karena para pedagang dan pekerja bongkar muat akan mudik merayakan lebaran bersama keluarganya," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/6/2016) malam.

Namun demikian, pihaknya menjanjikan hal itu tidak akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat, mengingat PIBC adalah termasuk pasar grosir.

"Enggak berdampak banyak, karena ini kan pasar gosir. Jadi bukan pasar turunan," ujarnya.

Menurutnya pasar turunan akan tetap buka dan biasanya mereka sudah melakukan antisipasi sebelumnya, karena PIBC tutup lebih awal tersebut.

"Antisipasi pasar turunan biasanya membeli stok lebih banyak untuk cover liburnya PIBC tersebut," terangnya.

Arief menambahkan bahwa kebutuhan beras mulai H-5 hingga hari Raya Idulfitri tahun ini diprediksi mencapai 160.000 ton, meningkat dari tahun lalu yang hanya 125.000 ton.

Menurutnya peningkatan tersebut lantaran berdasarkan peningkatan normal untuk cover Jabodetabek dan tambahan luar kota memang sekitar 20%.

"Antisipasinya sekaligus untuk menurunkan harga, Food Station Tjipinang Jaya melalui Gubernur DKI bersurat ke Mendag untuk digelontorkan Beras CBP dari Bulog 15.000 ton," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, stok terakhir Pasar Induk Beras Cipinang sudah mencapai 51.000 ton atau lebih dari 15% dari periode yang sama tahun lalu.

"Harga IR 3 juga sudah turun menjadi Rp7.800/kg dari Rp8.200/kg. Jadi beras amanlah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini