Militer Jepang Siaga Hadapi Rudal Korea Utara

Bisnis.com,21 Jun 2016, 15:24 WIB
Penulis: Juli Etha Ramaida Manalu
Peluncuran peluru kendali Korut pada bulan Maret 2016/Reuters

Bisnis.com,TOKYO— Militer Jepang bersiaga atas kemungkinan peluncuran rudal balistik Korea Utara; para personel angkatan laut dan Patriot anti misil diberitahu untuk menembak jatuh setial proyektil yang mengarah ke Jepang.

Lembaga Berita Korea Selatan Yonhap menyebutkan Korea Utara tampaknya telah memindahkan misil jarak menengahnya ke pesisir timur wilayah negara tersebut tetapi belum ada tanda-tanda peluncuran akan dilakukan dalam waktu dekat.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya tidak bisa mengkonfirmasi laporan Yonhap . Dia juga menyebutkan bahwa pihak militer mengawasi aktivitas misil Korea Utara. Ketegangan di wilayah ini semakin meninggi sejak Korea Utara melancarkan uji coba nuklirnya yang keempat pada Januari disusul dengan peluncuran satelit dan berbagai misil.

Jepang beberapa kali memberlakukan status siaga terhadap pasukan anti misilnya tahun ini setelah mendeteksi adanya tanda-tanda peluncuran.

Sumber dari pemerintahan Jepang menyebutkan adanya tanda-tanda bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan misil Musudan jarak menengah. Misil ini diperkirakan berjenis sama dengan misil yang menjalani uji coba pada Mei lalu dan memicu para militer dalam posisi siaga.

Peluncuran misil pada Mei, sehari setelah Jepang menyiagakan pasukannya ternyata gagal. Menurut pejabat dari Amerika dan Korea Selatan, Korea Utara juga tidak berhasil dalam tiga kali percobaan peluncuran Misil Musudan pada April.

Korea Utara mengalami kegagalan dalam setiap usahanya untuk meluncurkan rudal Musudan yang secara teori bisa ditembakkan hingga ke wilayah Jepang serta pulau Guam yang merupakan milik Amerika.

Menurut media Korea Selatan, Korea Utara dipercaya memiliki 30 rudal Musudan.  Badan Keamanan PBB pada Maret memperketat sanksi atas Korea Utara karena ambisinya atas senjata nuklir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini