Peningkatan Konsumsi Masyarakat Harus Jadi Fokus Utama Pemerintah

Bisnis.com,21 Jun 2016, 22:20 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Pasar Tradisional. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto menilai APBN 2016 berjalan di atas perlambatan ekonomi sehingga harus dipasang dengan target realistis.

Dalam rapat kerja antara Badan Anggaran (Banggar) DPR, pemerintah, dan Bank Indonesia, Selasa (21/6/2016), target pendapatan negara disepakati Rp1.786,2 triliun, naik 3% dari usulan pemerintah atau hanya turun 0,6% dari target APBN induk.

Menurutnya, sumber perlambatan dari domestik yang harus menjadi fokus pemerintah karena ekonomi global tidak bisa diandalkan, terlebih Indonesia bukan negara penentu dinamika ekonomi dunia.

“Harusnya meningkatkan optimisme daya beli. Realistis saja, jangan sampai di akhir malah target enggak terkejar, pembiayaannya pasti membengkak,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Dalam waktu yang tersisa di sepanjang tahun ini, pemerintah harus membuat pajak lebih rileks dan longgar sehingga dunia usaha berekspansi mengingat sumber perlambatan ekonomi domestik dari ketiadaan konsumsi yang meningkat.

Konsumsi masyarakat kecil dan menengah bisa dinaikkan dengan mengurangi pengeluaran dari sisi komponen barang atau jasa yang diatur oleh pemerintah seperti tarif listrik, bahan bakar minyak, dan pajak.

“Harga-harga yang diatur oleh pemerintah diturunkan supaya punya income tanpa harus menaikkan gaji mereka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini