Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian pelaku industri modal ventura menyatakan akan meningkatkan penyertaan saham dan obligasi konversi di semester II/2016.
Rimawan Yasin, Direktur PT Ventura Giant Asia, mengatakan peningkatan model bisnis ini akan terlihat di akhir tahun. Dia mengatakan industri akan masuk bertahap sesuai kebutuhan.
"Dengan masuknya start up maka potensi yang dominan [dalam] tipe pembiayaan penyertaan saham ataupun obligasi konversi," kata Rimawan di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
OJK mencatat aset PMV tumbuh dari Rp8,98 triliun di triwulan IV/2015 menjadi Rp9,78 triliun di April 2016. Otoritas juga mencatat perdagangan, restoran dan perhotelan menjadi bisnis yang paling banyak dimasuki oleh industri.
Dari total aset ini, yang dikucurkan menjadi penyaluran dan penyertaan pembiayaan sebesar Rp7,52 triliun. Jika dirinci penyaluran ini tersebar Rp1,41 triliun berupa penyertaan saham, Rp494 miliar merupakan obligasi konversi sedangkan sisanya Rp5,75 triliun merupakan pembiayaan bagi hasil.
Sementara sumber modal kerja hingga April 2016 berasal dari bank dalam dan luar negeri sebesar Rp685 miliar, industri keuangan non bank Rp707 miliar serta pinjaman dari badan usaha yang terdapat di dalam negeri maupun luar negeri sebesar Rp1,82 triliun.
OJK juga mencatat modal ventura melakukan pinjaman subordinasi serta sumber lainnya yang diizinkan.
Heru Juwanto, Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), mengatakan otoritas tengah menyiapkan terobosan penguatan industri. Pihaknya berharap kebijakan ini dapat diluncurkan ini pada triwulan III/2016.
Aturan tambahan yang akan diluncurkan meliputi modal ventura mikro serta dukungan untuk perusahaan rintisan. "Itu semuanya ditujukan untuk menggairahkan PMV," kata Heru.
Dia mengatakan otoritas juga tengah melakukan pengkajian dan diskusi model keluarnya perusahaan modal ventura dari mitra. Heru menjelaskan otoritas pernah menerima saran agar bursa menghidupkan kembali papan pengembangan. "Tapi tidak ada yang mendaftar karena biayanya mahal jadi pada nggak siap untuk daftar," kata dia.
Meski begitu, Heru mengatakan otoritas juga kembali melakukan kajian dan diskusi menghidupkan kembali papan pengembangan untuk mendukung modal ventura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel