Bank Jateng Gandeng Artajasa & Aino Kembangkan IT

Bisnis.com,22 Jun 2016, 20:10 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Bisnis.com, SEMARANG--PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Artajasa dan Aino Indonesia, dalam pengembangan bidang teknologi informasi.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan kerja sama tersebut merupakan upaya Bank Jateng untuk berinovasi dan menjawab beragam persoalan, salah satunya tentang kebutuhan suatu sistem atau teknologi yang terintegrasi atau bisa mengintegrasikan semua kartu yang ada di pasar.

Seusai penandatanganan MoU, Bank Jateng menyerahkan dana sosial Rp500 juta kepada masyarakat yang membutuhkan. Antara lain 150 anak yatim panti asuhan di Semarang dan Purbalingga, 335 siswa SMK binaan Jateng, 41 orang petugas palang kereta api yang tersebar di enam kabupaten, 100 penyapu jalan, penarik becak, buruh gendong dan panggul pasar, serta penyerahan SP2K Mitra Jateng 25 kepada lima nasabah.

"Melalui kegiatan itu diharapkan ke depan Bank Jateng semakin baik dan mampu memberikan arti serta makna kemaslahatan bagi masyarakat Jateng," ujar Supriyatno disela sela acara buka puasa bersama anak yatim, Selasa (21/6) malam.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan kendati Bank Jateng merupakan bank kelas lokal tetapi ide harus global.

Mereka dituntut siap mengikuti berbagai perubahan atau kemajuan, inovatif, adaptif, dan menjadi bank daerah tapi modern.

"Kelasnya boleh lokal tapi idenya harus global. Kelas lokal dalam arti bank daerah, tapi kalau diminta berpartisipasi dalam berbagai inovasi tidak ketinggalan," kata Ganjar.

Ditambahkan, berbagai inovasi di bidang perbankan yang diterapkan antara lain, inovasi elektronik money dan sistem perbankan digital. Oleh sebab itu, ke depan Bank Jateng menjadi bank inovatif, adaptif, sekaligus semakin banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Menjadi bank ndesa tapi modern, melayani wong ndesa karena warga desa ini yang perlu mendapatkan banyak bantuan, baik pertanian, nelayan, maupun UMKM. Inilah yang kami harapkan nanti dapat pengentasan kemiskinan masyarakat," katanya.

Ganjar mengaku senang adanya pengusaha-pengusaha muda yang mengambil Kredit Mitra 25 dengan bunga rendah atau hanya sekitar 7%, untuk mengembangkan beragam usaha. Pinjaman tersebut menjadikan mereka mandiri atau tidak banyak bergantung pada pemerintah.

Dia menunjuk contoh nasabah yang memiliki empat unit angkutan kota dengan perolehan pendapatan bersih setiap hari Rp200.000 per unit atau total Rp800.000 per hari. Adapula pengusaha kelontong meminjam Rp3 juta, karena optimistis sehari dalam mengantongi pendapatan Rp100.000 per hari.

"Kredit untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang perlu kita dorong. Apalagi semua program kerja dan produk Bank Jateng mengarah pada upaya mendorong percepatan pembangunan di Jateng," beber gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini