NIM Bank Naik Terus, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,22 Jun 2016, 23:57 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Ilustrasi

 Bisnis.com, JAKARTA--Memasuki pertengahan tahun, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) industri perbankan justru semakin meningkat. Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak awal tahun menginginkan bank menurunkan NIM.

Pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh kombinasi antara pembatasan suku bunga deposito dan penurunan suku bunga acuan dan suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Suku bunga simpanan turun sementara suku bunga kredit tidak elastis mengikuti," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Disamping itu, kata Tony, faktor risiko juga ikut berpengaruh. Tekanan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang meningkat juga menyebabkan bank-bank belum bersedia untuk menurunkan suku bunga kredit.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, per April 2016 NIM industri perbankan menyentuh angka 5,56%. Padahal Februari lalu sempat turun di posisi 5,47% dari 5,63% di Januari.

Beberapa waktu lalu OJK mengeluarkan insentif yang diberikan berupa pengurangan alokasi modal inti bagi bank yang dapat memenuhi rasio NIM dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini