Clinton Sampaikan Visinya Terkait Ekonomi AS

Bisnis.com,23 Jun 2016, 11:35 WIB
Penulis: Juli Etha Ramaida Manalu
Hillary Clinton/Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON— Calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan jika kongres Amerika tidak segera bertindak menutup celah pajak yang menguntungkan para orang kaya dan perusahaan, dia akan meminta Departemen Kauangan untuk mengurus masalah ini jika dia terpilih sebagai presiden.

“Mari pastikan bahw Wall Street, perusahaan-perusahaan dan para orang kaya membayar porsi pajak yang seharusnya,” kata Clinton di Raleigh, Kalifornia Utara seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/6/2016).

Clinton mengatakan jika Kongres yang dikuasai partai Republik tidak melaksanakan reformasi untuk menyudahi adanya keringanan pajak bagi orang kaya, maka dia akan memanfaatkan otoritasnya sebagai presiden untuk mengarahkan Departemen Keuangan untuk melakukan hal itu.

“Bukti terbaik dari kecurangan adalah kode pajak Amerika yang penuh dengan penipuan, celah, dan pelanggaran lain,” tambah Clinton.

Presiden Amerika saat ini dari Partai Demokrat menghadapi berbagai kritik atas penggunaan hak eksekutifnya. Sebagai contoh, dia menggunakan kekuasaanya untuk melindung kelompok tertentu dari ancaman deportase ketika undang-undang imigrasi terhenti di Kongres.

Clinton mengatakan memodifikasi kode pajak merupakan salah satu isu dalam lima rencana pemerintah federal yang akan dilakukan jika dia terpilih sebagai presiden pada 8 November nanti.

Adapun empat isu lainnya adalah menarik lebih banyak investasi demi membangun kembali infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja dengan upah layak, perguruan tinggi bebas utang, memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan agar bis berbagi keuntungan dengan para karyawan, dan menciptakan kebijakan ramah keluarga, seperti cuti keluarga berbayar

Trump sendiri berpidato menyerang Clinton pada Rabu (23/6/2016) dengan mengatakan bahwa Clinton merupakan bagian dari pembentukan politik yang telah menipu para pekerja Amerika melalui kesepakatan perdagangan yang buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini