Bisnis.com, JAKARTA- Pasar berhati-hati menjelang referendum terkait masa depan Inggris Raya di Uni Eropa (Brexit).
Nilai kurs pound sterling terhadap dolar AS melesat ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Dua jajak pendapat sebelum referendum yang diterbitkan beberapa jam sebelum pemungutan suara untuk masa depan Inggris di Uni Eropa itu, kubu 'Remain' (Inggris tetap di dalam Uni Eropa) mengungguli kubu "Leave" (keluar dari Uni Eropa).
Akibatnya perdagangan di bursa saham Asia bergerak tipis dan berhati-hati.
Indeks MSCI yang menjadi benchmark saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang, naik 0,2%. Sedangkan kebanyakan pasar saham Asia bergerak datar sampai sedikit negatif. Salah satu yang mengalami tekanan paling dalam adalah Bursa Efek Indonesia, sedangkan Nikkei Jepang masih ditopang sentimen insentif.
Angus Nicholson, Analis Pasar IG, seperti dikutip Antara, Kamis (23/6/2016), mengatakan pasar masih sangat gugup, sedangkan pergerakan tajam pasar kemungkinan terjadi pada perdagangan besok.
Kebanyakan investor masih dalam posisi menunggu menjelang referendum.
Kamis ini, pound sterling berada pada level 1,4796 dolar AS setelah mencatat level tertinggi selama 2016 pada 1,4847 dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel