Menperin Dorong Pengembangan IKM di Wilayah Pesantren

Bisnis.com,26 Jun 2016, 01:45 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Menperin Saleh Husin/Agrofarm.co.id

Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri Perindustrian mendorong pengembangan industri kecil dan menengah yang berpotensi di lahan pendidikan seperti pesantren di Kabupaten Bandung dengan melibatkan para santri. Dia menilai pengembangan industri di wilayah pesantren dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pesantren  memiliki potensi besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Hal tersebut perlu didorong dengan menumbuhkan wirausaha baru yang gigih, pekerja keras, memiliki jejaring luas dan terampil.

"Sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang mandiri dan menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat, pesantren memiliki peran sebagai agen pembangunan SDM. Sehingga, pesantren dapat mendidik wirausaha baru melalui pelatihan serta penyebaran informasi bisnis dan teknologi di pesantren," katanya saat kunjungan ke desa Tenjolaut, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (25/6/2016).

Keberadaan pesantren juga dapat berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Menilik lahan yang luas, lanjutnya, berpotensi untuk pengembangan industri olahan pangan dan jenis industri lainnya yang melibatkan siswa pesantren dan masyarakat sekitar.

Di sela-sela kunjungan kerja ke Kabupaten Bandung Barat, dia juga melakukan peletakan batu pertama bangunan masjid di komplek lahan pesantren. Rencananya masjid akan berlantai tiga seluas 2.350 meter persegi dimanfaatkan untuk menampung 1.900 jamaah. Selain itu, dia melakukan penyerahan wakaf Al-Qur’an dan Juz’amma secara simbolis, yang merupakan bagian dari 500 Al-Qur'an, wakaf dari Sinar Mas group.

Pendiri Pesantren Modern Darul Mukhlisin, Muchlis Patahna mengungkapkan pembukaan pesantren ini sebelumnya telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun lalu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini