Investor Singapura Berminat Bangun Pembangkit Listrik di Kaltim

Bisnis.com,28 Jun 2016, 23:14 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Pembangkit listrik/Ilustrasi

Bisnis.com, SAMARINDA - Investor asal Singapura berminat membangun infrastruktur pembangkit listrik di Provinsi Kalimantan Timur. 

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan solar Energi Investment asal Singapura memiliki keinginan membangun pembangkit listrik di Kaltim dengan skala besar seperti yang dilakukan di Afrika Selatan dengan kapasitas 5.000 Megawatt.

"Kaltim saat ini sangat membutuhkan listrik. Mengenai solar energi (energi matahari) yang ditawarkan Solar Energi Invesment ini, kami sebenarnya sudah menggunakan solar energi. Tapi, dalam kapasitas kecil," ujarnya, Selasa (28/6/2016). 

Menurutnya, penggunaan solar energi di Kaltim dengan kapasitas besar belum pernah direncanakan untuk dikembangkan karena membutuhkan investasi yang besar.

"Penggunaan solar energi di Kaltim dengan skala yang kecil ini karena dananya dapat terjangkau dari APBN atau dari APBD. Yang jelas, kami memang membutuhkan energi listrik. Tapi, saya minta agar solar energi listrik ini dapat terpenuhi siang dan malam serta saya minta agar proses perizinannya ke PLN bisa dipercapat. Kalau itu dapat terpenuhi, kita akan tindak lanjuti," kata Awang. 

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kaltim Amrullah menuturkan terkait dengan solar energi ini, Kaltim telah melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar maupun yang terpusat di Kaltim sejak 2007.

PLTS tersebut biasanya ditempatkan untuk permukiman yang antar rumah satu dengan rumah lainnya berjarak relatif jauh dan PLTS Terpusat ditempatkan untuk pemukiman yang antar rumah satu dengan rumah lainnya relatif dekat.

"Kita sudah membangun khususnya di daerah-daerah terpencil dengan PLTS tersebar. Tahun ini, kita juga akan membangun PLTS terpusat 50 KWp (Kilo Watt peak) dan 67,2 KWp di Kutai Barat. Kaltim memang memerlukan PLTS pada daerah-daerah yang sulit dialiri listrik," ucap Amrullah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini