EDUKASI DUIT: Cerita Tentang Dua Lembar Uang

Bisnis.com,29 Jun 2016, 10:57 WIB
Penulis: Goenardjoadi Goenawan
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi

Uang kertas Rp1.000 dan Rp100.000 dibuat dari kertas yg sama dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika dicetak, mereka bersama, tetapi berpisah di bank dan beredar di masyarakat.

Lalu, 4 bulan kemudian mereka bertemu secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Maka mereka pun ngobrol:

Uang Rp100.000 bertanya kepada Rp1.000: "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan berbau amis?"
Rp1.000 menjawab: "Karena begitu aku keluar dari bank, terus ke tangan orang bawah dari kalangan buruh, penjaja, penjual ikan dan di tangan pengemis."

Lalu Rp 1,000 bertanya balik kepada Rp100,000: "Kenapa kau begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Rp 100,000 menjawab: "Karena begitu aku keluar dari bank, terus disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di kompleks pasar raya mall bergengsi dan juga hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."

Lalu Rp 1,000 bertanya lagi: "Pernahkah engkau berada di tempat ibadah?"
Rp1.000 pun berkata lagi: "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1,000 tetapi aku selalu berada di seluruh tempat ibadah, dan di tangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku bersyukur kepada Tuhan Semesta Alam.

Cerita di atas sebenarnya mengandung kesalahan pola pikir.
1. Uang kecil dianalogikan dengan sedekah dan sumbangan orang miskin dan sumbangan Rumah Tuhan.
2. Tapi bukan berarti Tuhan menyarankan kemiskinan. Tidak. Itu keliru.  Semuanya orang dari aslinya miskin,  dulu tidak ada listrik,  tidak ada televisi,  tidak ada smartphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini