GRUP BAKRIE: BRMS Resmi Lepas 24% Saham Newmont ke Medco

Bisnis.com,01 Jul 2016, 20:00 WIB
Penulis: Sukirno

Bisnis.com, JAKARTA--Entitas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) resmi menjual kepemilikan 24% saham dalam PT Newmont Nusa Tenggara milik PT Multi Daerah Bersaing kepada PT Medco Energi Internasional Tbk. milik Arifin Panigoro.

Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Minerals Muhammad Sulthon mengatakan pada 30 Juni 2016, anak usaha perseroan, PT Multi Daerah Bersaing, telah menandatangani conditional sale and purchase agreement dengan PT Amman Mineral Internasional.

"Untuk penjualan 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara yang dimiliki oleh PT Multi Daerah Bersaing," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/7/2016).

Penjualan saham-saham tersebut baru akan efektif setelah diperolehnya persetujuan pemerintah, persetujuan kreditur PT Multi Daerah Bersaing, dan persetujuan lain yang dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal.

Sementara itu, emiten bersandi saham BRMS itu mencatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$1,54 juta pada kuarta I/2016. Kerugian itu menipis 91,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$17,8 juta.

Pendapatan yang dikantongi anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) itu merosot 62,7% menjadi US$1,17 juta dari sebelumnya US$3,15 juta. Namun, beban usaha berhasil ditekan 5,9% menjadi US$1,2 juta dari US$1,3 juta.

Akan tetapi, BRMS harus menderita rugi kotor sebesar US$53.935 dari sebelumnya masih laba US$1,8 juta. Akhirnya, rugi bersih yang diderita BRMS mencapai US$10,18 juta, menyusut dari sebelumnya US$19,2 juta.

Pada penutupan perdagangan Jumat (1/7/2016), saham BRMS melonjak 3,85% sebesar 2 poin ke level Rp54 per lembar. Saham BRMS mulai bangkit dari level terendah Rp50 per lembar sejak 9 Juni 2016.

Tercatat, sebanyak 821,7 juta lembar saham BRMS ditransaksikan. Return selama setahun negatif 39,33% dan positif 8% year-to-date dengan kapitalisasi pasar Rp1,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini