Ketum MUI: Lebih Baik Sederhana dalam Berlebaran

Bisnis.com,04 Jul 2016, 21:02 WIB
Penulis: Lutfi Zaenudin
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengharapkan umat Muslim mengedepankan kesederhanaan dalam menyambut Idulfitri atau menghindari berlebih-lebihan dalam merayakan hari kemenangan setelah berpuasa.

"Jangan berlebihan, agar sederhana pada kondisi seperti sekarang ini dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri," kata Ma'ruf ketika ditemui seusai menghadiri Sidang Itsbat 1 Syawal 1437 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7).

Dia mengatakan hal yang lebih penting saat Idulfitri adalah seorang individu itu kembali kepada kesucian. Menurut dia, puasa yang dijalankan selama satu bulan pada hakikatnya membawa umat Islam kepada sesuatu yang fitri atau suci.

"Agar kembali fitri setelah puasa. Saat puasa itu melatih kesabaran, kesalehan sosial, solidaritas sesama dikembangkan terus dan kebaikan lainnya," katanya.

Selain itu, kata Ma'ruf, penting bagi umat Islam jika lebih arif dalam menyikapi perbedaan, misalnya terdapat perbedaan perayaan Idulfitri. "Penting juga mempererat tali silaturahim, agar tingkatkan kerukunan umat beragama. Perbedaan ada kita kelola, ada juga persamaan-persamaan yang itu menyatukan dan merukunkan," kata dia.

 

Jakarta, 4/7 (Antara) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengharapkan umat Muslim mengedepankan kesederhanaan dalam berlebaran atau supaya tidak berlebih-lebihan dalam merayakan hari kemenangan setelah berpuasa.

"Jangan berlebihan, agar sederhana pada kondisi seperti sekarang ini dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri," kata Ma'ruf ditemui usai menghadiri Sidang Itsbat 1 Syawal 1437 Hijriah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan hal yang lebih penting saat Idul Fitri adalah seorang individu itu kembali kepada kesucian.

Menurut dia, puasa yang dijalankan selama satu bulan pada hakikatnya membawa umat Islam kepada sesuatu yang fitri atau suci.

"Agar kembali fitri setelah puasa. Saat puasa itu melatih kesabaran, kesalehan sosial, solidaritas sesama dikembangkan terus dan kebaikan lainnya," kata dia.

Selain itu, kata Ma'ruf, penting bagi umat Islam jika lebih arif dalam menyikapi perbedaan, misalnya terdapat perbedaan perayaan Idul Fitri.

"Penting juga mempererat tali silaturahim, agar tingkatkan kerukunan umat beragama. Perbedaan ada kita kelola, ada juga persamaan-persamaan yang itu menyatukan dan merukunkan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lutfi Zaenudin
Terkini