Toshiba dan Western Digital Tingkatkan Kapasitas Pabrik Flash Memory

Bisnis.com,05 Jul 2016, 13:56 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Produk Western Digital/Reuters-Rick Wilking

Bisnis.com, TOKYO – Toshiba bersama Western Digital akan meningkatkan kapasitas produksi memory flash delapan kali lipat dengan nilai investasi sebesar US$14,6 miliar guna merebut posisi nomor dua.

Western Digital saat ini menjalankan pabriknya di Yokkaichi, Prefektur Mie setelah mengakuisis rivalnya SanDisk pada Mei. Pabrik tersebut akan menerima fasilitas fabrikasi baru seperti permesinan. Belanja modal yang dihabiskan kali ini sekitar 30% lebi banyak dibanding periode sebelumya.

Presiden Toshiba Satoshi Tsunakawa mengatakan Toshiba telah membelanjakan modal sebesar 860 miliar yen hingga 2018. “Perusahaan menargetkan menjadi produsen flash memory nomor dua secara global,” katanya, Selasa (5/7/2016).

Nantinya, pabrik tersebut akan memproduksi 3-D flash memory chip yang berfungsi untuk menghemat energi pada smartphone, alat penyimpanan, dan alat digital lainnya.

Rencananya, peningkatan kapasitas produksi tersebut akan dilakukan secara bertahap yaitu 50% pada 2017 dan 80% pada 2018.

Pemain utama di sektor flash memory Samsung Electronic menghabiskan belanja modal  senilai US$12,8 miliar pada 2015 pada bisnis semikonduktor termasuk DRAM dan chip sistem. 

Hal itu berarti skala Toshiba telah setara dengan pesaingnya, ditambah sektor ini memang membutuhkan investasi besar terutama dalam proses pembuatan sirkuit pada silicon wafer dan lapisan pada sel memori. 

Tsunakawa mengatakan kapasitas produksi flash memory pabriknya bahkan lebih besar dua kali lipat dari kapasitas Samsung Electronics.

Perlu diketahui, Toshiba telah menjalankan pabrik Yokkaichi bersama SanDisk sejak 2002. Sebagai penguasa pasar hard drive, Western Digital akan tetap menjual hard drive dan solid state drive menggunakan flash memory sambil menganalisis tren pasar. 

Pasalnya, permintaan flash memory diprediksi bakal meningkat tajam hingga enam kali lipat pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini