Terminal Rawamangun Kacau Kata Ahok

Bisnis.com,05 Jul 2016, 12:43 WIB
Penulis: JIBI
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) berdialog dengan calon penumpang saat inspeksi mendadak (Sidak) di Terminal Rawamangun, Jakarta, Senin (4/7). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan kondisi Terminal Rawamangun masih sangat kacau. Padahal, dengan anggaran yang cukup besar seharusnya terminal tersebut bisa jauh lebih baik.

"Kekurangan jelas, terminalnya jelek banget mutunya, bahannya jelek. Harusnya dengan uang gitu sudah bagus," kata Ahok di Terminal Rawamangun, Senin (4/7/2016).

Ahok mengeluhkan jasa konsultan dalam merancang bangunan terminal ini. Pasalnya, ada banyak hal yang menurut Ahok amburadul. Dia mencontohkan, ubin pemandu penumpang disabilitas, khususnya bagi tunanetra, yang membuat pintu tersangkut.

"Dia kira dia bikinnya penyekat pintu kali. Lihat saja nyangkutnya di depan pintu," kata Ahok.

Ahok menilai banyak permainan dalam pembangunan Terminal Rawamangun. Salah satunya adalah dengan mengandalkan jasa konsultan yang tidak jelas asal-usulnya. Ia mengatakan konsultan pembangunan terminal tersebut hanya berasal dari rumah toko (ruko) di Tangerang.

"Memang waktu itu kami periksa yang desain. Ini konsultannya di ruko Tangerang. Sekarang ditutup, cuma dipinjemin nama punya konsultan," kata Ahok.

Meskipun sudah terlanjur, Ahok menjamin permainan semacam itu tidak akan terulang lagi lantaran sudah banyak merugikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ngapain buang-buang duit enggak karuan begitu. Ya, sudahlah, sudah terlanjur," kta Ahok.

Pada 2017 mendatang Ahok berencana akan membongkar terminal yang tak layak fungsi, seperti Terminal Pulo Gadung. Nantinya, bus antarkota antarprovinsi yang berada di sana akan dialihkan ke Pulo Gebang.

Artinya, tidak menutup kemungkinan Terminal Bus Rawamangun juga akan dibongkar sebab kapasitasnya sudah melebihi batas dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Namun hal tersebut, kata Ahok, masih dalam tahap kajian.

"Kami harus bagi (ke terminal lain). Karena ada Damri di sini. Tapi kami harus bagilah biar bagaimanapun enggak boleh kepenuhan (kapasitas) juga," kata Ahok.

Pembongkaran Terminal Pulo Gadung rencananya akan dibangun rumah susun (rusun). Hal ini juga berkaitan dengan target pembangunan rumah susun di 129 lokasi atau sebanyak 52 unit pada tahun depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini