Bisnis.com, SEOUL – Bank of Korea (BoK) akhirnya memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya serta memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi di tengah ketidakpastian akan prospek ekonomi.
Tingkat suku bunga acuan repo 7 hari (7-day repo rate) dipertahankan di tingkat rendahnya sebesar 1,25%, sesuai dengan prediksi seluruh 20 ekonom dalam survey Bloomberg.
Sementara itu, bank sentral Korea Selatan tersebut menurunkan estimasi ekspansi produk domestik bruto (PDB) untuk tahun ini menjadi 2,7% dari sebelumnya proyeksi sebesar 2,8% pada April.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Kamis, 14/7/2016), Gubernur BoK Lee Ju Yeol yang sebelumnya mengejutkan pasar dengan pemangkasan suku bunga pada Juni, pagi ini memberikan pernyataan bahwa keputusan tersebut tercapai melalui kesepakatan bersama dan bersifat akomodatif.
BoK menyadari risiko yang berdampak pada ekonomi di tengah restrukturisasi perusahaan-perusahaan yang berhutang serta perlambatan pada perdagangan global.
Meski begitu, Lee juga menyatakan bahwa dampak dari keputusan Inggris berpisah dari Uni Eropa (Brexit) akan dibatasi.
Dalam pernyataan yang dirilis hari ini, BoK menyebutkan akan memantau hutang rumah tangga dan segala bentuk perubahan kebijakan moneter di negara-negara utama.
Selain itu, tingkat inflasi akan tetap berada di level rendah untuk saat ini dan kemudian secara bertahap dinaikkan di saat efek rendahnya harga minyak berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel