Recall 16.000 Unit Mobil Diesel Volkswagen Ditolak, Ini Alasannya

Bisnis.com,14 Jul 2016, 15:13 WIB
Penulis: Yusran Yunus
/en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah negara bagian California melalui California Air Resources Board (CARB) menolak rencana penarikan kembali (recall) yang diajukan pihak Volkswagen AG guna memperbaiki sekitar 16 ribu unit model VW, Audi, dan Porsche bertenaga diesel dengan kapasitas 3.0 liter.

Pihak otoritas tersebut menyatakan bahwa rencana perbaikan sejumlah kendaraan mewah buatan VW dan Audi yang diproduksi antara tahun 2009 hingga 2016 tersebut tidaklah cukup.

"Pengajuan rencana pihak VW dan Audi tidak lengkap, ada kekurangan secara substansial, dan masih banyak persyaratan hukum yang belum dilengkapi untuk melakukan recall,” ungkap pihak CARB dalam sebuah surat resmi.

CARB menyatakan bahwa pihak VW tidak akan memiliki cukup data setidaknya hingga Desember mendatang untuk menentukan apakah perbaikan perangkat mesin diesel berkapasitas 3 liter tersebut akan bekerja untuk seluruh kendaraan bertenaga diesel.

Jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka pihak perusahaan mungkin harus membeli kembali kendaraan-kendaraan tersebut yang tentu saja akan menambah pengeluran miliaran untuk biaya buyback tersebut.

Rencana recall tersebut mencakup sejumlah model seperti Volkswagen Touareg, Porsche Cayenne, dan Audi A8.

Pernyataan Pemerintah California tersebut mengejutkan pihak VW. Melalui pengacaranya Robert Giuffra, VW menyatakan bahwa pihaknya yakin dapat memperbaiki 85 ribu unit kendaraan bermesin diesel tersebut dan perbaikan tersebut tidak akan ‘rumit’.

Badan Perlindungan Lingkungan AS, US Environmental Protection Agency, turut bersuara bahwa pihaknya setuju bahwa VW belum memenuhi seluruh persyaratan pengajuan rencana recall untuk sejumlah kendaraan bertenaga diesel dengan kapasitas 3.0 liter tersebut.

Juru bicara VW menanggapi bahwa pihaknya kini terus berupaya dengan pihak EPA dan CARB untuk mendapatkan persetujuan rencana recall tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini