Sawah Irigasi: Jatim Defisit Air 2,9 Miliar Meter Kubik

Bisnis.com,17 Jul 2016, 20:23 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Pengairan sawah/Antara

Bisnis.com, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan provinsinya defisit air hingga 2,9 miliar m3. Dari kebutuhan air 22,2 miliar m3 untuk mengairi 934.376 ha baku sawah beririgasi di provinsi itu, ketersediaan hanya 19,3 miliar m3. Padahal, kata dia, ketersediaan air vital bagi program luas tambah tanam.

 

Menurutnya, air di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas sebenarnya melimpah, tetapi debitnya berkurang mulai dari Trenggalek hingga Pacitan. Beberapa kabupaten, seperti Ponorogo, Magetan, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, hingga Gresik, juga defisit air. Problemnya, dari luas 17.000 ha lahan Waduk Pacal di Bojonegoro yang mestinya dinormalisasi, realisasinya hanya 12.000 ha. 

 

"Ini harus ada pengawas. Kami mengusulkan Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI) mengawasi manajemen air, diajak oleh Pak Menteri (Menteri Pertanian). Perkara LTT (luas tambah tanam) ini perkara manajemen air," ungkapnya di sela Rakor Pangan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

 
Pemprov Jatim mencatat LTT padi periode Oktober 2015-Maret 2016 (musim penghujan) mencapai 1,4 juta ha atau meningkat 1,9% dari realisasi periode sama sebelumnya. Sementara itu, perhitungan sementara LTT pada Maret-September 2016 (musim kemarau) hanya 626.453 ha atau baru mencapai 92,7%. Dengan demikian, LTT hingga 13 Juli mencapai 2,1 juta ha. 
 
Adapun sasaran LTT Jatim yang telah disepakati di tingkat nasional 2,3 juta ha sehingga kekurangan LTT saat ini 217.417 ha. 
 
Di sisi lain, Bulog Divre Jatim hingga 12 Juli telah menyerap gabah dan beras 406.124 ton atau 47,8% dari target 850.000 ton setara beras. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini