Kabar24.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan terkait peristiwa penyanderaan terhadap WNI oleh kelompok Abu Sayyaf yang berulang kali terjadi di perairan Filipina dan Malaysia merupakan kejadian yang tidak dapat ditolerir.
“Kepada Prajurit TNI, saya perintahkan untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan, apabila TNI dilibatkan dalam upaya pembebasan sandera,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (18/7/2016).
Gatot mengatakan harus terus memperkuat kehadiran dan kemampuan di seluruh kawasan Nusantara, khususnya pulau-pulau strategis untuk mempertahankan kedaulatan negara ini dan memelihara hubungan baik dengan negara tetangga.
Sementara itu terkait aksi terorisme, Gatot menekankan bahwasanya TNI harus selalu siap dan waspada dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman terorisme baik dari dalam maupun luar negeri.
"Jangan sampai teror yang terjadi di luar negeri masuk ke wilayah NKRI. Aksi terorisme tidak mengenal agama, tingkatkan kewaspadaan melalui deteksi dan cegah dini, tingkatkan pengamanan pangkalan serta sistem keamanan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel