DANA PENSIUN: Semester II/2016, Hasil Usaha Investasi DPPK Diyakini Positif

Bisnis.com,20 Jul 2016, 09:11 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Dana Pensiun Indonesia meyakini hasil usaha investasi pengelolaan dana pensiun pemberi kerja mampu mencatatkan pertumbuhan pada semester II/2016.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengungkapkan masih menurunnya realisasi hasil usaha investasi dana pensiun pemberi kerja (DPPK) hingga Mei 2016 bila dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu berkorelasi dengan alokasi pada instrumen saham dan reksa dana.

“Itu mengartikan alokasi ke saham masih cukup tinggi, untuk saham dan reksa dana. [Hasil Usaha Investasi] Masih sangat tergantung dengan itu,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (18/7/2016).

Kendati begitu, Bambang meyakini ke depan hasil usaha investasi DPPK dapat mencapai realisasi yang lebih positif dengan ditopang dengan sejumlah instrumen, seperi saham, reksa dana, SBN dan obligasi korporasi. “Saya kira saat indeks harga saham gabungan tembu 5.500, hasil usaha investasi bisa tumbuh,” ujarnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan mengenai statistik dapen per Mei 2016 menunjukkan hasil usaha investasi dana pensiun (dapen) mencapai Rp6,33 triliun atau bertumbuh 1,57% (year-on-year/y-o-y).

Namun, bila dirincikan hasil usaha investasi pada DPPK yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) tercatat sebesar Rp4,34 triliun atau mengalami penurunan 2,99% (y-o-y) atau masih melanjutkan penurunan pada April dan Maret 2016, yakni masing-masing turun 16,11% dan 42,34% (y-o-y).

DPPK program pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) meraih hasil usaha investasi senilai Rp572 miliar atau mengalami penurunan 15,91% (y-o-y) dan juga melanjutkan penurunan pada dua bulan sebelumnya, yaitu masing-masing anjlok 23,88% dan 23,03% (y-o-y). Sedangkan, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) pada April 2016 tercatat meraup hasil usaha investasi Rp1,42 triliun atau tumbuh 31,17% (y-o-y).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini