Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan ada tiga pilar penting yang harus diperhatikan industri keuangan untuk tetap bertahan di tengah krisis keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Dharmansyah Hadad mengungkapkan bahwa krisis ekonomi bisa datang kapan saja tanpa diduga. Menurutnya, pilar pertama yang harus dimiliki industri keuangan yakni membangun kekuatan sendiri.
"Kita harus membangun industri keuangan yang memilik daya tahan. Kita ingin industri keuangan bisa tumbuh dan berkembang dengan menggunakan oksigen-oksigen baru," ungkapnya dalam seminar OJK-Building a Trusted Industry, Jumat (22/7/2016).
Selain memiliki kekuatan modal, kata Muliaman, pengelola industri keuangan harus bisa memunculkan trust (kepercayaan) kepada masyarakat. Sebagai pengawas, OJK pun akan menerapkan prinsip kehati-hatian kepada industri keuangan.
Adapun pilar kedua yakni menjadi industri keuangan yang kontributif dengan menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang memadai dan memberi ruang untuk berkembang khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pilar ketiga yakni memperluas akses keuangan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau, akan tetapi kondisi ekonomi hanya berpusat di Jawa. Muliaman menilai pemerataan ekonomi baik di Sumatra dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) sangat penting.
OJK menilai literasi keuangan saat ini masih sangat rendah, terutama di luar Pulau Jawa. Dia mengatakan kondisi tersebut menjadi tanggung jawab otoritas dan industri keuangan untuk mendorong literasi sampai ke desa-desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel