Bisnis.com, SEMARANG - Bank Jateng menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 16,89% -18%, lebih tinggi daripada kredit perbankan nasional yang diperkirakan tumbuh pada kisaran 12%-14%.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengaku optimis target 2016 akan dapat dicapai, seiring dengan membaiknya perekonomian. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini di kisaran 5,2%-5,6% dan pertumbuhan ekonomi Jateng di atas angka nasional, yakni 5,4%-5,8%.
“Pertumbuhan kredit didukung dengan kondisi perekonomian yang kian membaik, " katanya, Kamis (28/7/2016).
Pihaknya menjelaskan manajemen Bank Jateng telah memiliki berbagai program unggulan untuk mendukung penyaluran kredit UMKM yang ekspansif dengan kualitas kredit yang terjaga baik.
Untuk segmen mikro, Bank Jateng bekerjasama dengan Spaarkasen Jerman, aktif menyalurkan Kredit Mikro Jateng Sejahtera (KMJS). Meskipun baru berjalan hampir satu tahun, penyaluran KMJS Bank Jateng telah mencapai Rp14,45 miliar.
Pada 2016, Bank Jateng menargetkan penyaluran KMJS hingga Rp28 miliar kepada lebih dari 1.400-an debitur. "Kami ingin lebih berperan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro, khususnya pertanian, perikanan, pedagang pasar yang potensial untuk dibiayai," paparnya.
Di samping KMJS, Bank Jateng juga sedang getol menyaluran Kredit Usaha Produktif (KUP) Mikro. Menurut Supriyatno, skema KUP Mikro merupakan solusi permodalan bagi pelaku UMKM pemula (start up) yang memiliki prospek baik (feasible) namun belum bankable.
Skema KUP Mikro yang didesain khusus melalui pola kerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) ini, terbukti berjalan baik, di berbagai kabupaten/kota. Hingga akhir 2015, Bank Jateng telah menyalurkan KUP-Mikro hingga Rp7,27 Miliar kepada 771 debitur pelaku usaha mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel