Masuki Musim Tuna, Nelayan Justru Tidak Berani Melaut

Bisnis.com,28 Jul 2016, 18:00 WIB
Penulis: Choirul Anam
Nelayan. /Antara

Bisnis.com, MALANG—Memasuki musim tuna, nelayan di Pantai Sendangbiru, Kec. Sumbermanjing Wetan, Kab. Malang, Jatim, justru tidak berani melaut karena sering terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Kepala Desa Sendangbiru Sudarsono mengatakan nelayan  banyak yang libur melaut lantaran cuaca buruk yang ditandai dengan  hujan deras disertai angin kencang kendati sekarang diprediksi panen ikan tuna.

“Padahal saatnya tuna sedang banyak-banyaknya karena faktor fenomena alam La Nina,” ujarnya di Malang, Kamis (28/7/2016)

Nelayan yang melaut hanya sekitar lima orang dari 20 nelayan sekoci yang ada. Mereka mendapatkan ikan hasil tangkap tidak banyak, maksimal 3 ton. Mereka terpaksa mempertaruhkan keselamatan di laut karena tidak memiliki pilihan untuk bekerja di sektor lain.

Padahal memasuki bulan Juli tahun lalu, mereka panen ikan tuna karena cuacanya a lebih baik bila dibandingkan tahun ini. Nelayan dalam bekerja tergantung kondisi alam. “Bulan Juli hingga September tahun lalu, produksi ikan tuna bisa mencapai 50 ton per hari," ucapnya.

Ia menjelaskan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sangat penting untuk mengetahui kondisi cuaca terkini. Bila dalam waktu dekat ini diprediksi panen tuna akibat pengaruh angin timur ke barat, maka para nelayan bakal menyambut kabar gembira tersebut.

Masalahnya, hujan deras yang hampir terjadi setiap hari, menjadi pertimbangan keselamatan saat memutuskan melaut.

Di pelelangan ikan Pondokdadap, Sendangbiru, masih sepi. Penjualan ikan hanya terbatas tuna, itu pun dalam jumlah yang tidak banyak. Harga tuna di pasar setempat dijual Rp38.000/kg dan anak tuna dipatok Rp20.000/kg. (k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini