Laba Bersih Konsolidasi CIMB Niaga Naik 318,2%

Bisnis.com,29 Jul 2016, 18:51 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Presdir CIMB Niaga Tigor M. Siahaan berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/Jibiphoto-Endang Mochtar

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) tumbuh 318,2% year on year menjadi Rp736 miliar.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan kenaikan laba bersih terdorong peningkatan bunga bersih menjadi Rp5,81 triliun dan peningkatan pendapatan non-bunga menjadi Rp1,46 triliun. Masing-masing tumbuh 4,8% dan 24,1% (yoy), serta penurunan biaya pencadangan 7,9% yoy.

Di tengah situasi usaha saat ini, imbuh Tigor, sejumlah bisnis unggulan BNGA diklaim meningkat selama semester I/2016. Pertumbuhan NII 4,8% yoy dicapai atas penurunan pada beban bunga, sedangkan peningkatan pendapatan non-bunga 24,1% yoy didukung membaiknya usaha treasury dan pasar modal.

“Kami juga terus mengontrol biaya operasional yang berhasil turun 1,2% yoy. Selain itu biaya pencadangan untuk kredit bermasalah juga secara bertahap membaik,” ucap Tigor dalam siaran pers, Jumat (29/7/2016).

Per 30 Juni 2016, CIMB Niaga membukukan total aset Rp239,38 triliun. Dengan begini perseroan mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima dari sisi aset di Tanah Air.

Adapun untuk kredit bruto tercatat turun secara year on year menjadi Rp175,34 triliun per 30 Juni 2016. Tigor menyatakan ini seiring dengan strategi CIMB Niaga yang menerapkan pertumbuhan konservatif.

Dia menjelaskan kendati ada perlambatan pertumbuhan kredit, beberapa segmen bisnis CIMB Niaga kinerjanya relatif baik. Personal dan multipurpose loan naik 9,2% (yoy) mengandalkan produk X-tra Dana, segmen kartu kreedit saldo kreditnya tumbuh 25,5% (yoy) jadi Rp7,18 triliun.

Sampai dengan penghujung Juni 2016, jumlah kartu kredit CIMB Niaga yang beredar lebih dari 2,1 juta, naik 13,4% (yoy). Kini CIMB Niaga tercatat sebagai pemain terbesar ketiga di pasar kartu kredit Tanah Air.

Sementara itu untukk CASA tercatat naik 5,7% (yoy) jadi Rp93,21 triliun per 30 Juni 2016. Nilai ini dibarengi dengan rasio CASA yang tumbuh 457 basis poin jadi 51,99%.

Adapun untukk loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 96,54% per akhir Juni 2016. Angka ini lebih besar keetimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 95,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini