Makna Tampah pada Pertunjukan Petuah Tampah

Bisnis.com,30 Jul 2016, 09:45 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Teater Djarum baru saja menyelesaikan pentas keliling dengan lakon Petuah Tampah, Jumat (29/7) kemarin di Bandung. Sebelumnya, pertunjukkan yang digagas oleh Teresa Rudiyanto dan ditulis serta disutradarai Asa Jatmiko ini telah diperntaskan di Gedung Kesenian Jepara (Jepara), Auditorium Galeri Indonesia Kaya (Jakarta), dan Balai Budaya Rejosari (Kudus).

Seperti dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (29/7), Petuah Tampah berangkat dari penggambaran tentang perkembangangan kepribadian seseorang ditengah masyarakat sosial saat ini. Pertunjukan ini menggabungkan nilai-nilai tradisi sebagai pijakan dan harapan ideal akan modernitas kekinian. Pertunjukan yang didukung oleh 12 pemain ini menggabungkan unsur gerak dan dialog serta perlambangan atas simbolisasi yang ditawarkan.

Penulis dan Sutradara Lakon Petuah Tampah, Asa Jatmiko, pertunjukan ini memberi pesan bahwa orang-orang terdekat menjadi yang turut menentukan seseorang mencari dan membentuk kepribadiannya. Tampah yakni alat tradisional yang dipergunakan untuk memilah dan memilah padi bernas. Selain fungsi tersebut, juga digunakan sebagai tempat gunungan untuk syukuran, tempat bumbu dapur.

Dalam tradisi Jawa, Tampah juga memiliki filosofi yakni nampa atau menerima. Tampah yang tersusun dari anyam-anyaman bambu, juga menyadarkan bahwa bangunan dari seluruh proses para pemain dan pendukung teater merupakan anyam-anyaman dari pribadi-pribadi yang mewujud tampah sebagai pentas besarnya.

Teater Djarum mengangkat tampah sebagai ekspresi seni pertunjukan karena sarat dengan nilai-nilai penting tersebut. Sebab, kemajuan teknologi banyak memutus nilai-nilai di dalam masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini