GENDUK: Kisah Tentang Gadis Tembakau dan Kekayaan Temanggung di Puncak Sindoro

Bisnis.com,01 Agt 2016, 12:59 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Cover dan ilustrasi Novel Genduk, karya Sundari Mardjuki-Genduk-Gadis Tembakau di Lereng Sindoro/gramedia.com-@SundariMardjuki

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Sundari Mardjuki mengangkat kekayaan lokal Kabupaten Temanggung melalui novel keduanya, Genduk (Gramedia Pustaka Utama, 2016). Genduk berbeda dengan novel pertamanya, Papap, I Love You (Gramedia Pustaka Utama, 2012) yang kental dengan gambaran masyarakat urban.

"Yang pertama sangat urban dan tentang gaya hidup. Yang kedua ini, sangat berbeda 180 derajat. Baik dari segi bahasa yang dipilih, kekayaan, dan keunikan dari Kabupaten Temanggung," terang penulis kelahiran Temanggung ini.

Genduk merupakan cerita tentang petani tembakau dengan segala perjuangannya. Genduk adalah nama tokoh utama dalam novel ini. Dia merupakan bocah perempuan 11 tahun yang tinggal di desa puncak Gunung Sindoro, Temanggung. Setting dibuat pada tahun 1970-an ketika petani tembakau sudah mulai mengolah tembakau yang masuk kualitas atas di dunia, untuk dipasok ke pabrik-pabrik rokok.

Pembaca juga akan diajak pada penjelajahan kultur sosial masyarakat, wisata kuliner, serta wisata ke desa-desa setempat. "Novel ini banyak bercerita tentang kebudayaan lokal Temanggung dan petani tembakauanya," imbuhnya saat peluncuran novel Genduk di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).

Wakil Bupati Temanggung, Irawan Prasetyadi, mengatakan Temanggung memiliki potensi yang begitu besar, baik potensi wisata alam maupun budayanya. Misalnya, kuda lumping dimana setiap dusun memiliki kelompok kuda lumping.

"Dan dua potensi yang dimiliki Temanggung akan sangat menarik wisatawan," katanya.

Salah satu seniman yang juga kelahiran Temanggung, Didik Nini Thowok, juga mengapresiasi karya yang mengangkat budaya Temanggung.

"Temanggung punya identitas, jangan sampai hilang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini