Bisnis.com, SYDNEY – Bank sentral Australia memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunganya ke level terendah baru di tengah upaya negara tersebut untuk melawan disinflasi serta mendukung pasar tenaga kerja yang terhambat oleh tingkat kerja paruh waktu dan kekurangan pekerjaan yang tinggi.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens beserta jajarannya hari ini menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,5%.
Keputusan tersebut diambil melihat tingkat inflasi yang masih cukup rendah akibat lemahnya pertumbuhan dalam biaya tenaga kerja serta tekanan biaya yang sangat rendah di penjuru dunia.
Dalam pernyataannya setelah pertemuan kebijakan tersebut, Stevens mengatakan bahwa indikator pasar tenaga kerja terus bercampur aduk namun konsisten dengan laju ekspansi ketenagakerjaan yang tidak terlalu tinggi dalam waktu dekat.
Dewan RBA menilai bahwa prospek pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perekonomian, dengan target inflasi dari waktu ke waktu, akan ditingkatkan dengan melonggarkan kebijakan moneter.
Sementara perekonomian Australia telah tumbuh lebih cepat dari yang bank sentral tersebut perkirakan, inflasi inti dan pertumbuhan upah masih berada pada level terendah.
Merespon keputusan ini, pergerakan dolar Australia dilaporkan melemah dari posisi sebelum pengumuman dan imbal hasil obligasi pemerintah (tenor 3 tahun) turun 10 basis poin ke 1,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel