BURSA JEPANG 3 AGUSTUS: Kekecewaan Pada Stimulus Seret Indeks Topix

Bisnis.com,03 Agt 2016, 15:00 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Seorang karyawan di Tokyo Stock Exchange (TSE). /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah setelah yen melonjak karena investor kecewa dengan rincian paket stimulus pemerintah Jepang.

Indeks Topix ditutup melemah 2,17% atau 28,22 poin ke 1.271,98, dengan seluruh 33 sektor melemah. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,88% atau 308.,34 ke posisi 16.083,11.

Yen diperdagangkan pada 100,90 per dolar AS setelah menguat 1,5% pada Selasa karena paket stimulus senilai 28 triliun yen (US$277 miliar) gagal memicu optimism bahwa Jepang dapat memulihkan ekonominya.

"Di Jepang, di mana banyak perusahaan, khususnya di sektor otomotif, mudah dipengaruhi oleh pergerakan mata uang, penguatan yen berat membebani laba keseluruhan emiten," kata Chihiro Ohta, analis senior SMBC Nikko Securities Inc kepada Bloomberg.

Chihiro melanjutkan, penguatan yen telah meningkatkan spekulasi bahwa Bank of Japan akan memangkas suku bunga negatif lebih lanjut, yang meredam prospek keuntungan  perbankan.

Kabinet Jepang mengumumkan tambahan anggaran belanja senilai 4,6 triliun yen tahun fiskal saat ini, karena Perdana Menteri Shinzo Abe berupaya untuk meningkatkan perekonomian tanpa mengabaikan target untuk meningkatkan kesehatan keuangan.

Keseluruhan paket stimulus ini terdiri dari 13,5 triliun yen dari kebijakan fiskal, termasuk  anggaran belanja baru senilai 7,5 triliun yen mulai tahun ini, dan pinjaman berbunga rendah senilai 6 triliun yen.

Sektor perbankan dan peralatan elektronik menjadi pendorong terbesar pada pelemahan indeks Topix. Saham Casio Computer Co merosot 14% setelah menurunkan target laba operasional sebesar 11% menjadi 20 miliar yen untuk awal tahun hingga Juni.

Sementara itu, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc merosot 3,9%, sedangkan Honda Motor Co menguat 3,8 persen setelah membukukan laba operasional di atas perkiraan analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini