Website Pemerintah Jadi Target Hacker

Bisnis.com,04 Agt 2016, 17:40 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Ilustrasi/youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menilai serangan siber oleh para hacker dewasa ini sudah semakin mengkhawatirkan karena seringkali yang menjadi korbannya adalah website resmi pemerintah atau instansi tertentu.

Riki Arif Gunawan, Kasubdit Teknologi Keamanan Informasi pada Kemkominfo, mengatakan tren serangan siber oleh hacker saat ini tidak hanya menargetkan sektor industri sebagai korbannya, tetapi juga website resmi pemerintah dengan cara mengganti tampilan website dengan tampilan lain.

Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan Kominfo untuk mencegah pembobolan webiste pemerintah tersebut adalah menyiapkan sistem monitoring terpadu bersama dengan Korea Internasional Cooperation Agency (KOICA).

“Modelnya itu seperti sistem monitoring, jadi kami memonitor aktivitas para hacker dan mengantisipasi serangan mereka sebelum melakukan pembobolan terhadap website pemerintah. Kami belum mengetahui apa tujuan utama para hacker ini,” tuturnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Kasubdit Teknologi Keamanan Informasi pada Kemkominfo tersebut menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan KOICA dari sisi teknologi dan mempelajarinya pada sebuah laboratorium untuk kemudian dibuat teknologi monitoring serangan cyber yang sama dengan menggandeng developer lokal.

“Kalau pakai lokal kan keamanannya juga terjamin, ini soal kedaulatan negara. Kami menggunakan teknologi mereka [KOICA] hanya untuk mempelajarinya, kemudian membuat teknologi serupa dengan tangan lokal,” katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah website resmi milik pemerintah telah diganti halamannya oleh hacker dengan halaman lain, seperti website resmi Bareskrim Mabes Polri yang diganti dengan halaman berwarna hitam berlambang garuda dan latar belakang berbendera merah putih pada 2013, kemudian website SBYPresidenku juga sempat diretas oleh hacker pada 2013.

Terakhir adalah pembobolan website resmi KPAI yang halaman utamanya diganti berwarna hitam pada Mei 2016.

Secara terpisah, Kasubdit Monitoring, Evaluasi dan Tanggap Darurat pada Kemkominfo, Aries Kusdaryono mengakui sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui motif utama yang dilakukan oleh para hacker yang telah berhasil membobol wesbite resmi pemerintah atau instansi tertentu.

“Kami masih meneliti itu dan melihat apa motif mereka,” ujarnya.

Dia berharap dengan adanya kerja sama antara Kemkominfo dan KOICA dalam bidang cyber security, peristiwa pembobolan website pemerintah tidak terjadi lagi di Indonesia. Menurut Aries, kerja sama tersebut dapat membuat sistem monitoring bergerak lebih cepat untuk mengantisipasi serangan para hacker.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membantu mengurangi atau menghilangkan kasus pembobolan website resmi pemerintah. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi pembobolan itu di sini [Indonesia],” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kemkominfo Mariam Fatima Barata mengemukakan kerja sama yang dilakukan Kemkominfo dengan KOICA diharapkan dapat mengurangi serangan hacker terhadap website pemerintah. Menurutnya, pemerintah Indonesia akan mempelajari semua teknologi monitoring yang ditawarkan oleh KOICA, untuk kemudian dibuat teknologi baru yang serupa.

“Kita juga akan membuat teknologi serupa nanti, tapi sebelumnya harus dipelajari terlebih dulu,” tukasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini
'