Wapres Sarankan Program Full day School Diuji Coba

Bisnis.com,08 Agt 2016, 16:28 WIB
Penulis: Lavinda
Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla. /Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan adanya uji coba program sekolah sepanjang hari atau full day school sebelum kebijakan yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru itu benar-benar diterapkan.

Hal itu disampaikan Wapres Kalla saat bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin(8/8/2016).

“Saya sudah konsultasi dan beliau [Wapres Kalla] menyarankan ada semacam pilot project dulu,”ujar Muhadjir menginfokan hasil pertemuannya.

Dia mengaku Presiden Joko Widodo sudah memberi persetujuan terhadap pelaksanaan program baru itu, bahkan mengapresiasi melalui pemberian contoh. Begitu pula dengan Wapres Kalla yang diakuinya memberi tanggapan positif. Ke depan, pihaknya akan menyusun langkah lebih lanjut.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengungkapkan gagasan FDS tersebut banyak diilhami oleh sekolah swasta yang sudah lebih dulu menerapkannya.

Pelaksanaan program dinilai sesuai dengan nawacita pemerintahan, di mana pendidikan sekolah dasar dan menengah akan lebih diutamakan pada pendidikan karakter dibandingkan berbasis pengetahuan.

Melalui perpanjangan waktu belajar sampai pukul 17.00 WIB, guru mendapat kesempatan lebih untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai.

Selain itu, perpanjangan waktu belajar juga bertujuan untuk menghindari terjadinya kegiatan menyimpang dari anak, ketika di luar kendali guru dan orang tua yang masih berada pada waktu kerja.

“Saya duga terjadi penyimpangan oleh remaja karena celah ini, orang tua masih bekerja, gurupun sudah tidak bertanggung jawab. Maka diperpanjang untuk menyempitkan ruang kosong itu,”paparnya.

Nantinya, perpanjangan waktu belajar akan dimanfaatkan untuk proses belajar di luar kelas yang menggembirakan. Subjek pembelajaranpun beraneka ragam, seperti belajar mengaji, bahasa inggris, dan lainnya.

Sebagai kompensasi, pihaknya berencana menerapkan dua hari libur dalam sepekan, yakni Sabtu dan Minggu. Dengan begitu, waktu berkualitas antara anak dan orang tua akan tersedia pada dua hari libur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini