Adaptasi Sundari Mardjuki pada Novel Kedua Berjudul Genduk

Bisnis.com,08 Agt 2016, 06:08 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Novel karya Sundari Mardjuki/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis asal Temanggung Sundari Mardjuki mengangkat tema yang berbeda di novel keduanya, Genduk (2016), yakni lokalitas. Tema ini sangat berbeda dengan novel pertamanya, Papap, I Love You (2012), yang mengangkat kehidupan kaum urban.

Bagaimana Sundari beradaptasi? "Saya seperti bunglon saja. Sebenarnya mau urban atau tidak urban, tidak masalah," tuturnya saat dihubungi Bisnis.

Yang terpenting dalam penyusunan sebuah karya, katanya, adalah pemahaman penulis tentang tema tersebut. Novel Papa, I Love You berdasar pengalamannya hidup di kota metropolitan dengan lingkungan pertemanan bersama kalangan sosialita.

Begitu pula pada novel kedua, merupakan pengalamannya sebagai putra asli Temanggung yang banyak berhubungan dengan petani tembakau. Pengalaman ini kemudian dikawinkan dengan pengalaman ibunya yang rindu seorang ayah. Kerinduan ini yang menjadi ide cerita untuk memperkuat tokoh Genduk.

"Yang penting risetnya dulu harus matang. Meskipun dalam fiksi harus ditunjang dengan data yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan," imbuhnya.

Namun, bagi Sundari, menjadi penulis adalah mengikuti kata hati. Setiap karyanya adalah bentuk kegelisahan. "Sebenarnya ini yang membuat energi untuk kita menulis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini