Riau Realisasikan 60% Target Investasi

Bisnis.com,08 Agt 2016, 16:56 WIB
Penulis: Arif Gunawan & Gemal Abdel Nasser
Suasana Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau dengan latar kabut asap, Kamis (10/9/2015)./Antara-M N Kanwa

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemprov Riau mencatat nilai investasi di daerah itu telah mencapai investasi senilai Rp10 triliun sepanjang semester I/2016 atau sebesar 60% target sampai akhir tahun.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Ismaili Fauzi mengatakan investasi yang masuk ke daerah itu masih didominasi sektor perkebunan dan industri kertas.

"Dari target investasi Rp18,5 triliun tahun ini oleh BKPM, nilai investasi yang masuk ke Riau sudah Rp10 triliun lebih," katanya Senin (8/8/2016).

Dia merincikan nilai investasi Riau itu pada triwulan I/2016 lalu mencapai Rp1,9 triliun, sedangkan di triwulan II/2016 jauh melonjak ke posisi Rp8 triliun lebih.

Jumlah investasi ini menurut kelompok investornya yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp2,7 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 105 unit. Lalu untuk Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu mencapai US$419,94 juta dengan jumlah proyek sebanyak 130 unit.

Dia menjelaskan peningkatan nilai investasi dari triwulan pertama hingga triwulan kedua, disebabkan karena meningkatnya laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) oleh investor.

"Memang terlihat kenaikan nilai investasinya, setelah tim kami turun ke lapangan meminta perusahaan untuk mengirimkan LKPM ke kami," katanya.
Dengan pencapaian ini, Riau kata dia tinggal mengejar kekurangan investasi senilai Rp8,5 triliun sesuai target BKPM sampai akhir 2016.

Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisno meminta pemerintah untuk merealisasikan beragam paket kebijakan ekonomi yang telah dirumuskan oleh pemerintah pusat.

"Pemerintah pusat dan daerah harus merealisasikan beragam paket kebijakan ekonomi beberapa waktu lalu, jangan hanya ideal di kertas tapi jauh kenyatannya di lapangan," katanya.

Untuk itu pihaknya berharap pemerintah konsisten dengan keputusan deregulasi dan reformasi birokrasi serta tata perizinan yang sudah disampaikan kepada publik.

"Harapan kami semoga paket ekonomi yang disiapkan itu dapat terealisasi, pemeritah harus meningkatkan koordinasi antara departemen, kementerian, hingga ke pemerintah daerah supaya dapat menyelesaikan masalah-masalah penghambat investasi dengan lebih cepat," katanya.

Adapun di Riau, nilai investasi di daerah itu pada 2015 lalu mencapai Rp14 triliun. Kondisi ini mengalami penurunan jauh dibandingkan tahun sebelumnya yang lebih dari Rp22,47 triliun triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini