2017, Seluruh Tanah Surabaya Tersertifikasi

Bisnis.com,09 Agt 2016, 20:09 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Ruas jalan tol Surabaya-Gempol /Bisnis.com - Peni Widarti

Kabar24.com, JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional baru saja menyepakati program kerjasama pendaftaran dan sertifikasi seluruh bidang tanah di wilayah kota Surabaya, Jawa Timur dengan pemerintah daerah terkait.

Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil  mengatakan dengan program tersebut Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia yang seluruh bidang tanahnya tersertifikasi.

“Kerjasama ini diharapkan untuk sertifikasi seluruh bidang tanah di Surabaya dapat selesai dalam waktu satu tahun ke depan. Program dicanangkan 8 Agustus 2016 dan ditargetkan selesai akhir 2017,” kata Sofyan dalam siaran pers, Selasa (9/8).

Sofyan mengatakan sudah 71 tahun sejak Indonesia merdeka, tetapi baru 60% bidang tanah di kota Surabaya yang tersertifikasi yakni mencapai 382,533 bidang tanah. Sementara itu masih terdapat 224,067 bidang tanah atau 40% yang belum terdaftar dan segera diselesaikan dalam satu tahun ke depan.

Langkah percepatan ini merupakan upaya negara agar semua rakyat Surabaya mendapatkan kepastian hukum. Program sertifikasi tanah juga akan mengurangi sengketa dan konflik tanah serta terwujudnya desa atau kelurahan lengkap yaitu desa atau kelurahan yang seluruh bidang tanahnya sudah terdaftar dan bersertifikat.

“Program ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh warga Surabaya sekaligus memudahkan pembangunan infrastruktur. Setelah Surabaya, Kementerian ATR/BPN akan mendorong program kerjasama serupa dilakukan di kota-kota lain di Indonesia antara lain di DKI Jakarta dan Batam,” katanya.

Sofyan menambahkan perbaikan data tanah yang teregistrasi di Surabaya dan Jakarta, secara tidak langsung akan memperbaiki peringkat Indonesia Tingkat Kemudahan dalam Berusaha (Ease of Doing Business) yang dikeluarkan Bank Dunia.

Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini merespon positif program kerjasama ini. Menurutnya salah satu persoalan tanah rakyat miskin adalah belum adanya sertifikasi sehingga muncul spekulan tanah yang merugikan masyarakat.

“Seluruh aparat dan warga Surabaya akan membantu kesuksesan program ini,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini