Kemenperin Dorong Industri Tenun Agar Samai Kesuksesan Batik

Bisnis.com,09 Agt 2016, 14:37 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla memperhatikan kain tenun produksi Henny Adly ketika meninjau Pameran Wastra Tenun Nusantara di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 9 Agustus 2016. /kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mendorong pengembangan industri kain tenun agar bisa menyamai kesuksesan batik mengingat ekspor produk fesyen dalam negeri yang terus meningkat.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kerajinan tenun harus terus didorong karena memiliki keunikan dan keunggulan agar bisa seperti batik. Dia memaparkan nilai ekspor produk fesyen dalam negeri mencapai US$7,28 miliar.

“Ini salah satu industri kreatif yang harus didorong sesudah batik. Tenun harus menjadi andalan Indonesia apalagi tenun punya ciri khas di daerah masing-masing. Teknologi pembuatan material benangnya juga lebih baik dan ada perbaikan dari segi desain,” ujarnya saat membuka acara Pameran Wastra Tenun Nusantara bersama Mufidah Jusuf Kalla, Selasa (9/8/2016).

Pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan dan engembangan industri kecil dan menegah tenun melalui berbagai pembinaan yang berawal dari bimibingan teknis, bantuan mesin, dampingan tenaga ahli pemasaran.

“Kami menghimbau bahan baku produkso tenun diarahkan secara swadaya untuk memaksimalkan bahan baku alam sekitar, mulai dari kapas hingga bahan pewarna alami yang didapat dari kebun atau pekarangan rumah,”ujarnya.

Selain itu, event Swarna Fest yang digelar bekerja sama dengan desainer profesional  yang serius dalam pengembangan tenun.

Dengan adanya masyarakat ekonomi Asean memang dikawatirkan akan mengancam industri tenun nasional sehingga pemerintah akan mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja melalui sentra industri kecil dan menengah (IKM) unggulan Indonesia dan mempersempit gap antara pembangunan industri di Jawa dan luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini