PILKADA DKI 2017: Mega-Prabowo Segera Bertemu

Bisnis.com,10 Agt 2016, 19:14 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Megawati Soekarnoputri dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta Veronica Tan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah tiga parpol bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, beberapa hari lalu, kini giliran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan ditemui Prabowo untuk mematangkan koalisi menghadapi Pilkada DKI Jakarta.

‎Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Sulhy mengatakan, bahwa pertemuan antara Prabowo dengan Megawati sudah dijadwalkan. Sebelumnya, pimpinan parpol yang sudah bertemu Prabowo di antaranya Partai Demokrat, PKS dan PKB.

"Karena tujuh pimpinan Parpol Koalisi Kekeluargaan di tingkat DKI Jakarta dimotori PDIP dan Gerindra, maka kami sepakat membentuk satu barisan," kata Sulhy kepada wartawan, Rabu (10/8/2016). 

Akan tetapi, politisi itu belum bisa mengemukakan siapa calon gubernur yang akan diusung karena komunikasi masih berlangsung.

Gerindra sendiri telah memutuskan untuk mengusung Sandiaga Uno, meski bisa saja hanya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta nantinya. Sementara, PDIP hingga kini belum menentukan figur yang bakal diusung. Meski demikian, mereka sepakat menolak Ahok untuk memimpin Jakarta periode 2017-2022.

Mengingatkan

Partai Hanura memperingatkan agar Golkar dan NasDem tidak membelot setelah menyatakan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini menjabat gubenur DKI Jakarta.

Sebelumnya, sempat beredar isu bahwa dukungan Golkar terhadap Ahok masih diragukan karena sejumlah kalangan senior partai itu tidak memberika dukungan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kalau Golkar bisa bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai selain pendukung Ahok.

Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Muhammad Ongen yakin Golkar dan NasDem tidak akan berkhianat meninggalkan Hanura untuk mengantarkan Ahok ke kursi DKI-1.

"Kita solid mendukung Pak Ahok. Tidak akan ada yang membelot hingga waktu pendaftaran ke KPU DKI," ujar Ongen disela-sela acara silaturahim di kantornya. 

Ongen mengingatkan, apabila ada parpol pengusung Ahok yang berkhianat, dipastikan akan menghadapi gugatan hukum di pengadilan.

"Kalau ada yang menarik dukungan, ya kita akan gugat secara hukum," tegas Ongen.

Saat ini, Ahok diketahui akan maju di Pilkada DKI melalui jalur parpol. Mereka akan diusung tiga Parpol pendukungnya, yakni Partai Hanura, Partai Golkar dan Partai Nasdem. ‎

Keputusan tersebut dipilih Ahok setelah dia meninggalkan komunitas pendukungnya, yang tergabung dalam Teman Ahok yang sebelumnya sudah mengumpulkan satu juta KTP dukungan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini