Bisnis.com, JAKARTA - Bappebti optimistis Indonesia akan menjadi price maker (penentuk harga) untuk komoditas timah, sebab menguasai 70% pangsa ekspor di dunia.
Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti) Bahrul Chairi menilai bahwa bila ada negara yang memiliki sumber daya alam lebih dari 50% maka akan sangat berpotensi menjadi price leader komoditi. Dia menilai bahwa Indonesia saat ini sangat berpotensi menjadi price maker timah di dunia.
"Ekspor timah dari Indonesia menguasai pasar 70%, secara jelas Indonesia bisa menjadi penentun harga," ungkapnya di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Dia mengungkapkan penetapan referensi harga timah melalui bursa berjangka akan sangat bermanfaat bagi penambang dan akan mengurangi penambangan ilegal melalui sertifikat clear and clean. Bila penetapan harga dilakukan melalui bursa maka penambang bisa memproyeksikan kondisi pada 3 bulan, 6 bulan hingga setahun kemudian.
Bahrul optimistis bila Indonesia menjadi price maker bukan price taker, maka pasar akan memperoleh kepastiankualitas, pasokan, transparansi harga dan menjaga kestabilan harga. Saat ini total timah yang ekspor pada Januari-Juli I/2016 mencapai 32.600 ton melalui mekanisme bursa berjangka.
Di sisi lain, Bahrul mengharapkan agar fisik timah bisa disimpan di Indonesia. Dia sangat menyayangkan karena selama ini fisik timah disimpan di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel